STRUKTUR KURIKULUM KTSP DAN K13 PELAJARAN BAHASA
INDONESIA MI/SD
MAKALAH
Oleh:
KELOMPOK 2
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2015
STRUKTUR KURIKULUM
KTSP DAN K13 PELAJARAN BAHASA INDONESIA MI/SD
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia MI
Dosen Pembimbing
Rahmawati
Mulyaningtyas, M.Pd.
Oleh:
KELOMPOK 2
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Struktur KTSP Dan K13 Pelajaran Bahasa Indonesia
MI/SD”. Sehingga dengan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
kita semua mengenai mata kuliah Pembelajaran Bahasa Inggris MI
Sehubungan dengan selesainya
makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak Dr. Maftukhin, M. Pd selaku Rektor
IAIN Tulungagung.
2.
Ibu Rahmawati Mulyaningtyas,M.Pd selaku dosen pembimbing.
3.
Semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.
Selain itu penulis juga menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, serta tidak
terlepas dari berbagai macam kendala, keterbatasan ilmu, dan referensi. Oleh karena
itu, penulis masih mengharapkan bimbingan dan saran dari berbagai pihak sehingga
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap
semoga makalah tentang Struktur KTSP Dan K13 Pelajaran Bahasa Indonesia MI/SD ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Tulungagung,
22 September 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii
KATA
PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR
ISI................................................................................................. iv
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Kurikulum Secara Umum............................................ 3
B. Struktur Kurikulum KTSP Dan Kurikulum 2013............................... 4
C. Analisis Muatan Materi Bahasa Indonesia KTSP dan K13................11
BAB
III PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................. 30
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Negara maju tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan. Semakin
tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas
sumber daya manusia yang dapat memajukan dan mengharumkan negaranya. Pendidikan
Indonesia sekarang memulai Kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 menggantikan
KTSP.
Dapat
dikatakan, kurikulum 2013 merupakan perkembangan dari KTSP. Di dalam KTSP,
kurikulum ditekankan pada desentralisasi pengelolaan pendidikan dari pemerintah
kepada satuan pendidikan. Sedangkan dalam kurikulum 2013 saat ini, kurikulum
lebih memfokuskan pada perubahan struktur kurikulum itu sendiri. Kurikulum 2013
diyakini mampu memenuhi tuntutan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Pendidikan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, akan tetapi
juga diarahkan pada pengembangan aspek afektif dan psikomotor.
Makalah ini akan membahas tentang bagaiman struktur
KTSP dan Kurikulum 2013 dan membahas tentang analisis
kritis perbedaan dalam KTSP dan
Kurikulum 2013 dalam struktur mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana konsep dasar kurikulum secara umum ?
2.
Bagaimana struktur kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 ?
3.
Bagaimana analisis muatan materi bahasa Indonesia KTSP dan
Kurikulum 2013 ?
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk memaparkan konsep dasar kurikulum secara umum.
2.
Untuk memaparkan struktur KTSP dan Kurikulum 2013.
3.
Untuk memaparkan analisis muatan materi bahasa Indonesia KTSP dan
Kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Kurikulum
1.
Pengertian
Kurikulum
Secara etimologis kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa
Yunani yaitu curir artinya “pelari” dan curere yang berarti
“tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam
bidang atletik pada zaman romawi kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis, istilah
kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run).
Kurikulum berarti suatu yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start
sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan
jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan
semua orang yang terlibat didalamnya. Dalam sistem pendidikan nasional,
dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan isi dan
lahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar.[1]
2.
Fungsi Kurikulum
Bagi siswa sebagai
subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:
a.
Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Kurikulum
sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well
adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik fisik maupun
sosial.
b.
Fungsi Integrasi (the integrating function)
Kurikulum
harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat dan karenanya harus
memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan
masyarakatnya.
c.
Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
Fungsi
diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.
d.
Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
Kurikulum
harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan
berikutnya.
e.
Fungsi Pemilihan (the selective function)
Kurikulum
harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program
belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
f.
Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Kurikulum
mesti membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan
(potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.[2]
B. Struktur KTSP dan Kurikulum K13
1.
Pengertian
Dalam kurikulum 2013, Struktur kurikulum dijelaskan sebagai
gambaran konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi
konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten / mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar perminggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Sedangkan dalam KTSP, struktur kurikulum merupakan pola dan susunan
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap
satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Berdasarkan dua pengertian tersebut, pengertian struktur kurikulum
dalam kurikulum 2013 maupun KTSP tidak jauh berbeda. Perbedaannya, pengertian
kurikulum 2013 tidak menyebutkan adanya standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Akan tetapi, dalam kurikulum 2013 nanti terdapat kompetensi inti dan kompetensi
dasar.
2.
Mata Pelajaran
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan-ketentuan tertentu tergantung dari kurikulum yang dipakai.
Kurikulum SD/MI di dalam KTSP memuat 8 mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Muatan lokal dalam KTSP meliputi Bahasa Daerah dan
Bahasa Inggris yang merupakan muatan lokal wajib serta muatan lokal pertanian
yang tidak diwajibkan. Sedangkan pengembangan diri meliputi Pramuka dan
Komputer yang tidak berstatus wajib.
Sedangkan pada kurikulum 2013, mata pelajaran dikelompokkan menjadi
dua yaitu kelompok A yang menekankan aspek kognitif dan kelompok B yang lebih
menekankan aspek afektif dan psikomotor. Kelompok A terdiri dari 4 mata
pelajaran untuk kelas III dan 6 mata pelajaran untuk kelas IV – VI. Perbedaan
tersebut terletak pada tidak adanya mata pelajaran IPA dan IPS. Sedangkan pada
kelompok B, terdapat 2 mata pelajaran termasuk di dalamnya muatan lokal. Pada
kurikulum 2013, muatan lokal SD meliputi Pramuka, UKS, PMR, dan Bahasa Daerah.
Berbeda dengan KTSP, Pramuka merupakan muatan lokal wajib. Pengembangan diri
tidak dicantumkan dalam kurikulum 2013 SD/MI karena sudah dimasukkan dalam
muatan lokal. Selain itu, Bahasa Inggris yang sebelumnya merupakan mata
pelajaran wajib menjadi tidak wajib dan hanya berupa muatan lokal.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada KTSP SD/MI merupakan ”IPA
Terpadu” dan ”IPS Terpadu”. Hal ini masih diterapkan pada kurikulum 2013.
Bahkan untuk kelas rendah, IPA dan IPS diintegrasikan dengan mata pelajaran
lain melalui pendekatan tematik integratif.
3.
Pembelajaran
Berdasarkan KTSP, Pembelajaran pada Kelas I–III dilaksanakan
melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV–VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran. Akan tetapi, dalam melalui kurikulum 2013,
pembelajaran dari kelas I – VI seluruhnya harus dilaksanakan dengan pendekatan
tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua
hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses
pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut
makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar
secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh
kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
4.
Beban Belajar
Beban belajar selama satu minggu pada kurikulum 2013 mengalami
penambahan jika dibandingkan KTSP. Pada KTSP, beban belajar kelas satu 26 jam,
kelas dua 27 jam, kelas tiga 28 jam, dan kelas empat sampai enam selama 32 jam
dengan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Sedangkan pada kurikulum 2013, beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III
masing-masing 30, 32, 34 dan untuk kelas IV, V, dan VI menjadi 36 jam setiap
minggu. Alokasi waktu satu jam pembelajaran baik dalam kurikulum 2013 maupun
KTSP adalah 35 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Selain itu, bertambahnya jam
belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
5.
Pengembangan Kurikulum
Jika dilihat dari pengembangan kurikulum KTSP, kurikulum
dikembangkan hanya sampai pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam
kurikulum KTSP, guru dituntut mengembangkan kompetensi dasar yang telah
ditentukan menjadi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
karakterisrik siswa. Guru juga diberikan kebebasan menentukan buku referensi
serta media. Akan tetapi, kenyataan di lapangan, guru cenderung memisahkan
antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain. Guru juga lebih mementingkan
aspek kognitif dibanding aspek afektif dan psikomotor.
Berbeda dengan kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan tahun ini,
pengembangan kurikulum sudah mencakup silabus, buku teks, serta buku pedoman
guru. Hal tersebut akan meringankan pekerjaan guru karena tidak perlu membuat
silabus lagi. Guru hanya tinggal membuat rencana pengajaran dalam bentuk RPP.
Sebagian orang berpendapat, hal tersebut akan mematikan kreativitas guru karena
semua sudah diatur dari pusat. Akan tetapi, jika dilihat kembali, kurikulum
2013 ini masih memberikan peluang dan kebebasan kepada satuan pendidikan dan
pendidik khususnya untuk melaksanakan KTSP dalam pembelajaran dan penilaian.[3]
Elemen
perubahan struktur kurikulum baru atau Kurikulum 2013 sebagai berikut:[4]
Elemen
|
Deskripsi
|
|||||||||
SD
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
|||||||
Kompetensi
Lulusan
|
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
|
|||||||||
Kedudukan mata pelajaran
(ISI)
|
Kompetensi yang semula diturunkan dari
matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
|
|||||||||
Pendekatan
(ISI)
|
Kompetensi
dikembangkan melalui:
|
|||||||||
Tematik Terpadu
|
Tematik Terpadu dan Mata pelajaran
|
Mata pelajaran
|
Vokasional
|
|||||||
Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan
alokasi waktu)
(ISI)
|
·
Holistik
berbasis sains (alam, sosial, dan budaya)
·
Jumlah
matapelajaran dari 10 menjadi 6
·
Jumlah
jam bertambah 4 JP/ minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
·
TIK
menjadi media semua matapelajaran
·
Pengembangan
diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
·
Jumlah
matapelajaran dari 12 menjadi 10
·
Jumlah
jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
·
Perubahan
sistem: ada matapelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan
·
Terjadi
pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti siswa
·
Jumlah
jam bertambah 1 JP/
minggu
akibat perubahan pendekatan pembelajaran
|
|
||||||
Proses
pembelajaran
|
·
Standar
Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi
dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta.
·
Belajar
tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
·
Guru
bukan satu-satunya sumber belajar.
·
Sikap
tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
|
|||||||||
Tematik dan terpadu
|
IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara
terpadu
|
Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan
sesuai dengan bakat dan minatnya
|
|
|||||||
Penilaian Hasil Belajar
|
·
Penilaian
berbasis kompetensi
·
Pergeseran
dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil
saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil
·
Memperkuat
PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada
posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
·
Penilaian
tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
·
Mendorong
pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian
|
|||||||||
Ekstrakurikuler
|
•Pramuka (wajib)
•UKS
•PMR
•Bahasa Inggris
|
•Pramuka (wajib)
•OSIS
•UKS
•PMR
•Dll
|
•Pramuka (wajib)
•OSIS
•UKS
•PMR
•Dll
|
•Pramuka (wajib)
•OSIS
•UKS
•PMR
•Dll
|
||||||
C.
Analisis muatan materi bahasa Indonesia KTSP dan Kurikulum 2013.
Perbedaan muatan mata pelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum
lama dengan kurikulum baru:[5]
No
|
Kurikulum
Lama
|
Kurikulum
Baru
|
1
|
Materi yang diajarkan ditekankan pada
tatabahasa/struktur bahasa
|
Materi
yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi
untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan
|
2
|
Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami
makna teks yang disajikan
|
Siswa
dibiasakan membaca dan memahami
makna
teks serta meringkas dan menyajikan
ulang
dengan bahasa sendiri
|
3
|
Siswa
tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif
|
Siswa
dibiasakan menyusun teks yang sistematis,
logis, dan efektif melalui latihan-latihan
penyusunan
teks
|
4
|
Siswa
tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan
|
Siswa
dikenalkan dengan aturan-aturan teks
yang
sesuai sehingga tidak rancu dalam proses
penyusunan
teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
|
5
|
Kurang
menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa
|
Siswa
dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan
bahasa yang meyakinkan secara spontan.
|
Perbedaan materi Bahasa Indonesia KTSP dan K13 kelas 1-6 :
No
|
Jenis
Materi
|
Kelas
|
Muatan
kurikulum
|
|
KTSP
|
K13
|
|||
1.
|
Keterampilan Mendengarkan
|
I
|
1.
Mendengarkan
dongeng dan menyebutkan tokoh-tokohnya.
2.
Melaksanakan
sesuatu dengan perintah atau petunjuk sederhana.
3.
Membedakan berbagai bunyi bahasa.
4.
Menyebutkan isi dongeng.
5.
Mengulang deskripsi
tentang benda-benda di sekitar
|
1.
Mengamati dan menirukan teks deskriptif.
Mempraktikkan teks arahan/petunjuk
tentang merawat tubuh serta kesehatan dan kebugaran tubuh secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu penyaji
|
II
|
1. Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek
2. Menyampaikan pesan pendek yang didengarnya kepada orang lain
|
1.
Mengenal teks laporan sederhana tentang alam sekitar,
Mengenal teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain
di lingkungan,
Mengenal teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga
dan dokumen milik keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman
|
||
III
|
1.
Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan yang disampaikan secara
lisan
2.
Mengomentari
tokoh-tokoh cerita anak yang
disampaikan secara lisan
3.
Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara
lisan
|
1. Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi
tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi
alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam
semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
|
||
IV
|
1. Membuat gambar/denah berdasarkan penjelasan yang didengar.
2. Menjelaskan kembali secara lisan atau tulis penjelasan tentang simbol
daerah/lambang korps.
3. Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan
|
1.
Menguraikan
teks instruksi tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat
teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
||
V
|
1. Menanggapi penjelasan narasumber
(petani, pedagang, nelayan, karyawan, dll.) dengan memperhatikan
santun berbahasa.
2. Menanggapi cerita tentang
peristiwa yang terjadi di sekitar yang
disampaikan secara lisan.
3. Mengidetifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
|
1.
Menguraikan
isi teks penjelasan tentang proses daur air, rangkaian listrik, sifat magnet,
anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem
pernapasan dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
||
VI
|
1. Menulis hal-hal penting/pokok dari suatu teks yang dibacakan.
2. Mengidentifikasi tokoh, watak , latar, tema atau amanat dari cerita anak
yang dibacakan.
3. Menyimpulkan isi berita yang
didengar dari televisi atau radio.
|
1.
Menguraikan
isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah tentang penyebab perubahan dan sifat
benda, hantaran panas, energi listrik dan perubahannya, serta tata surya
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
|
||
2.
|
Keterampilan Berbicara
|
I
|
1. Memperkenalkan diri dengan kalimat sederhana
dan bahasan yang santun
2. Mendeskripsikan fungsi anggota tubuh dan benda-benda di sekitar dengan kalimat sederhana
3. Menyapa orang lain dengan menggunakan
kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun
4. Mendeskripsikan/ menceritakan gambar atau
benda yang ada di sekitar
5. Melakukan
percakapan sederhana dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang sudah
dikuasai
6. Menyampaikan rasa suka atau tidak suka tentang
sesuatu hal
atau kegiatan dengan alasan sederhana.
|
1.
Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih
sayang secara mandiri.
2.
Menyampaikan
teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian
|
II
|
1.
Bertanya kepada orang lain dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun bahasa.
2.
Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan
bahasa yang mudah dipahami orang lain
3.
Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat)
yang dibaca dengan membaca lancar
4.
Mendeskripsikan
tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan
kalimat yang mudah dipahami orang lain
|
1.
Mengungkapkan
teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga dan dokumen milik keluarga
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
|
||
III
|
2.
Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami
3.
Menjelaskan urutan membuat
atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami.
4.
Memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadap suatu masalah
dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat
5.
Mengungkapkan pikiran, perasaan,
pengalaman, dan petunjuk dengan bertelepon dan bercerita
|
1.
Mengemukakan
isi teks surat tanggapan pribadi tentang perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta permasalahan dan lingkungan sosial di
daerah dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
|
||
IV
|
1. Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat
yang runtut.
2. Menjelaskan petunjuk penggunaan
suatu alat dengan bahasa yang baik dan benar
3. Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon sesuai dengan isi pesan
|
1.
Menerangkan
dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta
penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
2.
Mengolah
dan menyajikan teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan
perkembangan Hindu-Budha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
||
V
|
1. Menanggapi suatu persoalan atau
peristiwa dan memberikan saran pemecahannya
dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.
2. Menceritakan hasil
pengamatan/kunjungan dengan bahasa
runtut, baik, dan benar.
3. Berwawancara sederhana dengan narasumber
(petani, pedagang, nelayan, karyawan, dll.) dengan memperhatikan
pilihan kata dan santun berbahasa.
4. Mengomentari persoalan faktual
disertai alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun
berbahasa
|
1.
Menyampaikan
teks penjelasan tentang proses daur air, rangkaian listrik, sifat magnet,
anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem
pernapasan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
|
||
VI
|
1. Menyampaikan pesan/informasi yang
diperoleh dari berbagai media dengan
bahasa yang runtut, baik dan benar.
2. Menanggapi (mengkritik/memuji)
sesuatu hal disertai alasan dengan menggunakan bahasa yang santun.
3. Berpidato atau presentasi untuk berbagai keperluan (acara perpisahan,
perayaan ulang tahun, dll.) dengan
lafal, intonasi, dan sikap yang
tepat.
4. Melaporkan isi buku yang dibaca (judul, pengarang, jumlah
halaman, dan isi) dengan kalimat yang runtut
|
1.
Menyampaikan
teks pidato persuasif tentang cinta tanah air dan sistem pemerintahan serta
layanan masyarakat daerah secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
||
3.
|
Keterampilan Membaca
|
I
|
1. Membaca nyaring huruf, suku kata, kata dan kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat
2. Membaca
lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi
yang tepat
|
1.
Mengenal teks deskriptif tentang anggota
tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam
2.
Mengenal teks cerita diri/personal tentang
keberadaan keluarga
|
II
|
1. Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat) yang dibaca dengan lancar
2. Membaca nyaring teks (15 – 20 kalimat) dengan
memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat
3. Menyebutkan isi teks agak panjang (20 – 25 kalimat) yang dibaca
dalam hati
|
1.
Mengenal teks laporan sederhana tentang alam sekitar,
Mengenal teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain
di lingkungan,
Mengenal teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga
dan dokumen milik keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman
|
||
III
|
1.
Membaca nyaring teks (20-25 kalimat) dengan lafal dan intonasi
yang tepat
2.
Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif
Menceritakan isi dongeng yang dibaca
3.
Memahami teks dengan membaca
intensif (150 – 200 kata) dan membaca puisi
|
1. Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi
tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi
alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam
semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata
|
||
IV
|
1. Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca
sekilas.
2. Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk pemakaian yang dibaca.
3. Menemukan makna dan informasi
secara tepat dalam
kamus/ensiklopedi melalui
membaca memindai.
4. Menemukan kalimat utama pada tiap
paragraf melalui membaca intensif.
5. Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal
dan intonasi yang tepat
|
1.
Mengolah
dan menyajikan teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan
perkembangan Hindu-Budha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
||
V
|
1. Membaca teks percakapan dengan
lafal dan intonasi yang tepat.
2. Menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75
kata per menit.
3. Membandingkan isi dua teks yang
dibaca dengan membaca sekilas.
4. Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks khusus (buku petunjuk
telepon, jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll.) yang
dilakukan melalui membaca memindai.
5. Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
|
1.
Menggali
informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan,
kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan
manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
||
VI
|
1. Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian suatu laporan hasil
pengamatan/kunjungan
2. Menanggapi informasi dari kolom/rubrik
khusus (majalah anak, koran, dll
3. Menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif.
|
1.
Menggali
informasi dari teks laporan investigasi tentang ciri khusus makhluk hidup dan
lingkungan, serta campuran dan larutan dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
||
4.
|
Keterampilan menulis
|
I
|
1. Menjiplak berbagai bentuk gambar dan bentuk
huruf
2. Menebalkan berbagai bentuk gambar dan bentuk
huruf
3. Melengkapi kalimat yang belum selesai
berdasarkan gambar
4.
Mencontoh
huruf, kata, atau kalimat dari buku/papan tulis dengan benar
|
1.
Membuat
teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu penyajian
|
II
|
1. Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat
2. Menuliskan kalimat sederhana yang didektekan guru dengan menggunakan
huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda
titik
3. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di
sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis
|
1.
Mencoba menyajikan teks laporan sederhana tentang alam
sekitar, hewan, dan tumbuhan serta jumlahnya secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian
|
||
III
|
1.
Menyusun paragraph berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan.
2.
Menggunakan tanda baca
koma. Menggunakan kata depan di dan ke.
3.
Menggunakan tanda baca dan Huruf kapital
4.
Mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi dalam bentuk karangan sederhana
|
1. mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang perawatan hewan dan
tumbuhan serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tanaman secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu penyajian
|
||
IV
|
1. Melengkapi percakapan yang belum selesai dengan memperhatikan penggunaan
ejaan (tanda titik dua, dan tanda petik).
2. Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang cara
membuat sesuatu.
3. Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan
kata/kalimat yang tepat sehingga
menjadi cerita yang padu.
4. Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan
bahasa yang baik dan benar dan
memperhatikan penggunaan Menyusun
karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.)
5. Menulis
pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan
ejaan
|
1. Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang
gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
2. Mengolah dan menyajikan teks wawancara
tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata
3. Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber
daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
|
||
V
|
1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.
2. Menulis surat undangan (ulang tahun, acara agama, kegiatan sekolah,
kenaikan kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan
ejaan.
3. Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta
perannya.
4. Meringkas isi
buku yang dipilih sendiri dengan memperhatikan penggunaan ejaan
5. Menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan,
konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan
|
1.
Mengamati,
mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh
kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
|
||
VI
|
1. Mengisi formulir (pendaftaran, kartu anggota, wesel pos, kartu pos, daftar riwayat hidup, dll.) dengan benar.
2. Membuat
ringkasan dari teks yang dibaca atau yang didengar.
3. Menyusun percakapan tentang berbagai topik dengan memperhatikan penggunaan
ejaan
4. Menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan
sekolah, dll.) dengan bahasa yang baik dan benar,
serta memperhatikan penggunaan ejaan.
5. Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai yang dituju.
|
1.
Mengamati,
mengolah, dan menyajikan teks laporan investigasi tentang ciri khusus makhluk
hidup dan lingkungan, serta campuran dan larutan secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
|
Analisis perbandingan muatan mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat
SD/MI antara KTSP dan Kurikulum 2013:
1.
Keterampilan Mendengarkan
Keterampilan Mendengarkan dalam KTSP lebih menekankan pada isi
materi yang lengkap dan terstruktur sesuai tingkatan kelasnya. Sedangkan pada
kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pemahaman siswa dalam melakukan isi materi
yang disampaikan
2.
Keterampilan Berbicara
Keterampilan Berbicara dalam KTSP dan Kurikulum 2013 hampir sama
penerapannya dimana ditekankan pada keterampilan berbahasa yang baik dan benar
serta sopan dan santun. Sedangkan untuk kelengkapan materinya, KTSP lebih rinci
dan lengkap dibandingkan Kurikulum 2013.
3.
Keterampilan Membaca
Keterampilan
Membaca pada ktsp dan k13 sama-sama lengkap dalam materi namun pada k 13 materi
nya lebih rinci dengn penambahan tema dan sub temanya. Keduanya juga melatih
kemampuan membaca.
4.
Keterampilan Menulis
Keterampilan
menulis pada KTSP lebih ditekankan pada isi materi yang lebih lengkap sesuai
dengan struktur penulisan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan pada K13 lebih ditekankan pada
kemampuan praktek menulis.
.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Pengertian
Kurikulum
Secara etimologis kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani yaitu curir artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Kurikulum berarti suatu yang harus ditempuh oleh
seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk
memperoleh medali atau penghargaan jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian
diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Dalam
sistem pendidikan nasional, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan isi dan lahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
2.
Perbedaan
mendasar struktur KTSP dan Kurikulum 2013
Pada kurikulum KTSP ada 13
mata pelajaran yang diajarkan , yaitu akhidah akhlak, al-qur’an hadist, fiqih,
dan SKI, pendidikan kewarganegaraan, bahasa indonesia, matematika, IPA, IPS,
seni budaya dan keterampilan, pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan, serta
muatan lokal dan pengembangan diri. Sedangkan kurikulum 2013 untuk tingkatan
rendah I-III berjumlah 10 mata pelajaran dan untuk kelas tinggi IV-VI 12 mata
pelajaran.
3.
Analisis muatan materi bahasa Indonesia KTSP dan Kurikulum 2013.
Materi muatan Bahasa Indonesia di KTSP lebih menekankan pada isi
materi yang lengkap sedangkan pada K13 lebih menekankan pada keterampilan siswa
dalam mempraktikanya.
DAFTAR RUJUKAN
Sukmadinata, Nana Syaodah.
(2011). Pengembangan Kurikulum. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Guru Tinta. Analisis
Kritis KTSP dan Wacana dalam (http://www.tintaguru.com/2013/09/analisis-kritis-ktsp-dan-wacana.html) diakses pada tanggal 18 September 2015
pukul 14.00.
Fitria. KTSP
dan Kurikulum 13 dalam (http://fitrianowelis.blogspot.co.id/2013/09/ktsp-dan-kurikulum-2013-dalam-cakupan.html) diakses pada tanggal 18
September 2015 pukul 14.05.
Kemendikbud. (2013). Kerangka
dasar dan struktur kurikulum 2013 dalam (http:// ) diakses pada tanggal 18
September 2015 pukul 14.10.
Kemendikbud. (2013). Paparan
Wamendik Dan Kebudayaan RI Bidang Pendidikan Konsep Dan Implementasi Kurikulum
2013 dalam (http:// ) diakses pada tanggal 18 september 2015 pukul 16.00.
[1]
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 4
[2] “Analisis
Kritis Ktsp dan Wacana” dalam http://www.tintaguru.com/2013/09/analitis-kritis-ktsp-dan-wacana.html. diakses pada tanggal 18 september 2015 pukul 14.00
http://fitrianowelis.blogspot.co.id/2013/09/ktsp-dan-kurikulum-2013-dalam-cakupan.html diakses tanggal 18 september 2015 pukul 14.05
[4] PDF Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 hal 22-24
[5] PDF paparan wamendik dan kebudayaan R.I
bidang pendidikan
Konsep dan implementasi kurikulum 2013 KEMENDIKBUD
JAKARTA, 14 JANUARI 2014
Halaman 53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar