Sabtu, 06 Juni 2015

Makalah Bhs Indonesia Materi Membaca




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Definisi Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulisan(huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berfikir membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.
Secara linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Sebuah aspek pmbacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunti yang bermakna. (Anderson 1972 : 209-210).
2.2  Tujuan Membaca
Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan.(Farida Rahim,2009) Tujuan membaca mencakup:
  1. Kesenangan
  2. Menyempurnakan membaca nyaring
  3. Menggunakan strategi tertentu
  4. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik
  5. Mengaitkan suatu informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya
  6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis
  7. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi
  8. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks
  9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik
Menurut Waples (1967), dalam eksperimennya ia menemukan tujuan membaca itu meliputi :
  1. Mendapat alat tertentu (Instrumental effect), yaitu membaca untuk tujuan memperoleh sesuatu yang bersifat praktis, misalnya cara membuat masakan, cara membuat bola , dan sebagainya.
  2. Mendapat hasil yang berupa prestise (prestifge effect), yaitu membaca dengan tujuan ingin mendapat rasa lebih (self image) dibandingkan orang lain dalam lingkungan pergaulannya. Misalnya, seseorang akan merasa lebih bergengsi bila bacaannya majalah-majalah yang terbit diluar negeri.
  3. Memperkuat  nilai-nilai pribadi atau keyakinan, misalnya membaca untuk mendapat kekuatan keyakinan pada partai politik yang kita anut, memperkuat keyakinan agama, mendapat nilai-nilai baru dari sebuah buku filsafat, dan sebgainya.
  4. Mengganti pengalaman estetik yang sudah usang, misalnya membaca untuk tujuan mendapat sensai-sensai baru melalui penikmatan emosional bahan bacaan (buku cerita, novel, roman, biografi, dan sebagainya).
  5. Membaca untuk menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.


2.3  Fungsi Membaca
Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar, karena hampir semua kemampuan untuk mendapatkan informasi bergantung pada kemampuan tersebut.
Kegiatan membaca mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.      Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya ilmiah, tesis, skrifsi , dll. (Amir, 1996:4)
2.      Fungsi pemacu kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakan diri kita untuk berkarya didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata.Contoh buku ilmiah, bacaan sastra.
3.      Fungsi praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal : teknik memotret, cara merawat tanaman, resep membuat masakan dan minuman, dll.
4.      Fungsi religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
5.      Fungsi informative
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan.Contoh : dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur diri, mengadakan tamasya yang mengasyikan.Contoh : novel-novel, cerita humor, karya sastra, dll.
7.      Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempuyai fungsi sosial yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian, kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan befikir. Contoh : pembacaan berita, pengumuman, dll. 
8.      Fungsi pembunuh sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang.Contoh : membaca majalah, surat kabar, dll.(Amir, 1996:5)

2.4  Jenis-Jenis Membaca
1.      Membaca Nyaring
Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang lain. Karena tujuan utamanya mengkomunikasikan isi bacaan, maka si pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring lambing-lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan atau muatan makna yang terkandung dalam lambing-lambang bunyi bahasa tersebut dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang-orang yang mendengarnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa proses membaca nyaring sesungguhnya bukanlah hal yang mudah. Soedarso (1998:18) mengatakan bahwa saya membaca nyaring lebih sulit dibandingkan dengan membaca dalam hati.
2.      Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati atau membaca diam, memang tidak ada suara yang keluar, yang aktif bekerja adalah mata dan otak saja, Tampubolon (1998:21). Ikhwal diamnya alat ucap ini saat melakukan membaca dalam hati perlu perlu dicermati oleh guru, sebab hingga saat ini masih banyak siswa saat mereka membaca dalam hati, tetapi pada saat yang sama alat ucap mereka turut aktif. Misalnya, membaca sambil bersuara seperti berbisik, atau dengan bibir bergerak-gerak, atau membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan, atau membaca sambil menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil, atau alat ucap lainnya. Hal-hal semacam ini secara perlahan harus segera dihilangkan karena akan menghambat lancarnya membaca dalam hati.
3.      Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Pada siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya.
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca yakni:
1)      Membaca Survey
Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh karena itu, dalam perakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
2)      Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32). Soedarso (1998:32) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
3)      Membaca Dangkal
Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan.. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai.
4.      Membaca Intensif
Membaca intensif, merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Jenis membaca intensif antara lain:
1)      Membaca Teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf.
2)      Membaca Pemahaman
Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
3)      Membaca Kritis
Membaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
4)      Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (a) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik; (b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; (c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.

5)       Membaca Bahasa Asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.
6)      Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.
2.5  Teknik Membaca
Efisiensi membaca akan lebih baik, jika informasi yang dibutuhkan sudah ditentukan lebih dahulu. Konsentrasi perhatian dan pikiran dapat diarahkan pada informasi itu.
Teknik-teknik membaca yang umum dikenal adalah sebagai berikut :

a)      Teknik baca-pilih atau selecting
Yaitu membaca bahan bacaan atau bagian-bagian bacaan yang dianggap relevan atau mengandung informasi yang dibutuhkan pembaca. Dalam hal ini, sebelum membaca, pembaca telah melakukan pemilihan/seleksi bahan terlebih dahulu.
b)      Teknik baca-lompat atau skipping
Yaitu membaca dengan loncat-loncatan. Maksudnya, bagian-bagian yang dianggap tidak relevan dengan keperluan atau bagian-bagian yang sudah dikenal/difahami tidak dihiraukan. Bagian bacaan yang demikian dilompati untuk mencapai efektivitas dan efesiensi membaca.
c)      Teknik baca-layap atau skimming
Lebih dikenal dengan istilah membaca sekilas, yaitu membaca dengan cepat atau menjelajah untuk memperoleh gambaran umum isi buku atau bacaan laiannya secara menyeluruh. Selain itu, teknik ini juga dapat diterapkan sebagai dasar memprediksi apakah suatu bacaan atau bagian-bagian tertentu dari bacaannya itu berisi informasi tertentu. Seorang pembaca yang menggunakan teknik skimming hanya memetik ide-ide pokok bacaan atau hal-hal penting atau intisari suatu bacaan. Teknik ini dipergunakan untuk  (1) mengenali topik, (2) mengetahui pendapat orang (opini), (3) mengetahui bagian penting tanpa harus membaca seluruh bacaan, atau (4) menyegarkan apa yang pernah dibaca, misalnya dalam persiapan ujian atau ceramah.
d)     Teknik baca-tatap atau scanning atau dikenal juga dengan istilah sepintas
Yaitu suatu teknik pembacaan  sekilas cepat, tetapi teliti dengan maksud untuk memperoleh informasi khusus/tertentu dari bacaan. Membaca yang menggunakan teknik ini akan langsung membaca bagian tertentu dari bacaan yang berisi informasi/fakta yang diperlukannya tanpa menghiraukan bagian-bagian lain yang dianggapnya tidak relevan.



 

BAB III 
PENUTUP
 
3.1  KESIMPULAN
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.   
Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Tujuan membaca mencakup:Kesenangan, menyempurnakan membaca nyaring, menggunakan strategi tertentu, memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, mengaitkan suatu informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
Kegiatan membaca mempunyai manfaat sebagai berikut:
a.       Fungsi intelektual                     e. Fungsi informative
b.      Fungsi pemacu kreatifitas          f. Fungsi Rekreatif
c.       Fungsi praktis                           g. Fungsi Sosial
d.      Fungsi religious                        h. Fungsi pembunuh sepi

Jenis-Jenis Membaca antara lain: Membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca ekstensif, dan membaca intensif. Untuk menemukan informasi fokus dengan efisien ada beberapa teknik membaca yang digunakan, yaitu:
(1) Baca Pilih (Selecting),
(2) Baca Lompat (Skipping),
(3) Baca Layap (Skimming), dan
(4) Baca Tatap (Scanning).

DAFTAR RUJUKAN
Rahim, Farida. 2009. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Ismail, Asri. dalam (http://lifeiseducation09.blogspot.com) , diakses pada tanggal 06 April 2014 pukul 16.00
Dwi, Neng. dalam (http://nengdwicokstr.blogspot.com), diakses pada tanggal 14 Mei 2014 pukul 13.00
Sobarudin. Dalam (http://sobarudin.blogspot.com), diakses pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 15.18 


Lampiran
Dartar penanya dan pertanyaan saat diskusi :
1.                                                                             Muflihah Nginayati     : Salah satu tujuan membaca adalah kesenangan, Bagaimana cara menumbuhkan kesenangan anak yang malas membaca?
2.                                                                             M. Alwanul Muhtadin : Dari keempat teknik membaca mana yang lebih efektif untuk anak tingkat SD/MI?
3.                                                                             Nila Rif’atul K. N        : Bagaiman cara meminimalis kekurangan dalam membaca?
4.                                                                             M. Choiru Fatikhin      : Bagaimana solusi untuk anak yang sulit membaca?
5.                                                                             Mufarikhatu Sholihah  : Faktor apa saja yang mampu meningkatkan kemampuan membaca?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar