BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Allah swt.
adalah dzat Yang Maha Perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak
terbatas dan bersifat kekal. Allah swt. menciptakan alam semesta ini untuk
kepentingan umat manusia, dalam
menciptakan alam Allah tidak pernah meminta bantuan terhadap mahluk
lain, oleh karena itu kita sebagai hamba Allah hendaknya selalu memuliakan-Nya,
kemampuan Allah dengan cara selalu mentaati seagala apa yang telah
diperintahkan-Nya dan juga menjauhi segala sesuatu yang telah di larang-Nya.
Allah memiliki 99 Asma’ul Husna, termasuk di antaranya ialah Ar Rahman, Ar
Rahim, Al Ahad, Al Malik, As Shomad, Al Majid, Al Khaliq, Al Quddus, As Salam dan
seterusnya. Nama-nama tersebut telah disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa adanya
Asmaul Husna sebagai bukti bahwa Allah maha perkasa dan maha bijaksana, untuk
itu maka kita wajib mengamalkan Asmaul Husna ke dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan sifat
terpuji atau akhlak terpuji merupakan tingkah laku yang disukai oleh Allah SWT,
maka kita sebagai makhluk-Nya harus memiliki sifat yang terpuji.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1.2.1
Apakah pengertian asmaul husna?
1.2.2
Apakah pengertian akhlak terpuji?
1.2.3
Apakah contoh akhlak terpuji?
1.3
Tujuan
Dalam penulisan makalah ini sebagaimana masalah yang telah penulis
rumuskan, penulis memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1.3.1
Untuk
memaparkan pengertian asmaul husna
1.3.2
Untuk
memaparkan pengertian akhlak terpuji
1.3.3
Untuk
memaparkan contoh akhlak terpuji
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Asmaul Husna
Kata Asmaul Husna berasal dari
bahasa Arab yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu Al Ashma dan Al Husna.
Al Asma adalah bentuk jama’ dari ismun yang berarti nama sedangkan Al Husna
adalah bentuk masdar dari al- Ahsan yang berarti baik atau bagus.[1]
jadi Al-Asma Al-Husna artinya
nama-nama Allah yang baik. Nama-nama agung milik Allah ini berjumlah 99. [2]
Rasulullah SAW bersabda :
ا ن الله تسعة وتسعين ا سما ما ئة ا لا واحدا من احصا ها دخل ا لجنة ا نه
وتر يحب ا لوتر ( روه البيهقى )
Artinya : sesungguhnya bagi Allah itu ada 99 nama. Yaitu seratus
kurang satu. Barang siapa yang menghafalkan,baginya masuk surga. Sesungguhnya
Dia itu ganjil. Dia menyukai yang ganjil. (HR. Al-Baihaqi).[3]
Allah SWT menganjurkan agar Asmaul
Husna sering kita baca bahkan kita jadikan do’a. Asmaul Husna baik dijadikan
doa karena karena disamping bacaannya menunjukkan keagungan dan kesempurnaan
Allah juga mengandung permohonan dan harapan.[4]
Firman Allah SWT :
¬!ur âä!$oÿôF{$# 4Óo_ó¡çtø:$# çnqãã÷$$sù $pkÍ5 (
(#râsur tûïÏ%©!$# crßÅsù=ã þÎû ¾ÏmÍ´¯»yJór& 4
tb÷rtôfãy $tB (#qçR%x. tbqè=yJ÷èt ÇÊÑÉÈ
Artinya :
“Allah mempunyai nama-nama yang baik, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut
Asmaul Husna itu (QS. Al-A’raf : 180).[5]
Di Antara Nama-Nama Yang Baik Bagi Allah Adalah :
1.
Ar-Rahman
Ar-Rahman
artinya Allah Maha Pengasih. Allah selalu mengasihi semua makhluknya. Manusia,
hewan, tumbuhan hidup karena kasih Allah. Matahari bersinar karena kasih Allah.
Hujan turun ,tanah menjadi subur itu adalah bukti kasih Allah. Tanpa kasih
Allah ,semua makhluk akan mati.
Firman
Allah SWT dalam Q.S Al Baqarah : 163
ö/ä3ßg»s9Î)ur ×m»s9Î) ÓÏnºur (
Hw tm»s9Î) wÎ) uqèd ß`»yJôm§9$# ÞOÏm§9$# ÇÊÏÌÈ
Artinya : “ Dan
Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(Q.S Al Baqarah : 163)
2.
Ar-Rahim
Ar-Rahim
artinya Allah Maha Penyayang. Allah menyayangi orang yang beriman dan beramal
soleh . balasan bagi ora yang beriman dan beramal soleh adalah surga.
Firman
Allah dalam Q.S Al Fatihah : 3
Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# ÇÌÈ
Artinya : Yang
Maha Pengasih, Maha Penyayang [6]
3.
Al-Ahad
Al-Ahad
artinya Allah maha Esa. Allah itu tidak berbilang. Tidak ada tuhan selain
Allah. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Firman
Allah SWT dalam QS. Al-Ikhlas : 1-4 :
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ öNs9 ô$Î#t öNs9ur ôs9qã ÇÌÈ öNs9ur `ä3t ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ
Artinya
: katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah yang Maha Esa. Allah tempat meminta
segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada
sesuatu yang setara dengan Dia. (QS. Al-Ikhlas : 1-4).
Tidak
ada sekutu bagi-Nya ,dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Orang yang
menyekutukan Allah disebut orang musyrik, dan perbuatannya disebut syirik. Yang
termasuk perbuatan syirik adalah menyembah berhala. Pada masa raja Namrud,
seluruh rakyatnya menyembah patung atau berhala. Oleh karena itulah nabi
Ibrahim menghancurkan berhala-berhala tersebut. Karena perbuatannya tersebut
nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup, tapi dia selamat karena pertolongan dari
Allah SWT. Maka Tuhan yang wajib disembah hanyalah Allah. Jika alam semesta ini
diatur oleh banyak Tuhan, maka dunia akan hancur karena masing-masing Tuhan
punya kehendak sendiri.[7]
4.
Al
Malik
Al
Malik artinya Yang Maha Kuasa / Merajai. Maha Merajai ,mengatur kerajaan-Nya
sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.
Firman
Allah SWT dalam Q.S Ali Imron : 26
È@è% ¢Oßg¯=9$# y7Î=»tB Å7ù=ßJø9$# ÎA÷sè? ù=ßJø9$# `tB âä!$t±n@ äíÍ\s?ur ù=ßJø9$# `£JÏB âä!$t±n@ Ïèè?ur `tB âä!$t±n@ AÉè?ur `tB âä!$t±n@ (
x8ÏuÎ/ çöyø9$# (
y7¨RÎ) 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ÖÏs% ÇËÏÈ
Artinya
: Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari
orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S Ali Imron :
26 )[8]
5.
As
Shomad
As
Shomad artinya Allah yang menjadi bergantungnya makhluk. Allah sangat
dibutuhkan semua makhluk. Allah yang dimintai pertolongan dan kepada-Nya semua
makhluk bergantung. Janganlah kita meminta sesuatu kepada selain Allah, karena
itu termasuk perbuatan musyrik. Perbanyaklah membaca istigfaruntuk memohon
ampunan kepada Allah.
Firman
Allah dalam Q.S Al Ikhlas : 1-2
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ
Artinya : “Katakanlah : Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah
ash-Shomad (Penguasa Yang Maha Sempurnadan bergantung kepada-Nya segala
sesuatu)”. (Q.S Al Ikhlas : 1-2)[9]
6.
Al
Majid
Al Majid artinya Maha Mulia Dzat-Nya, Maha Indah perbuatan-Nya,
Maha Berlimpah pemberian dan karunia-Nya. Bukti Allah Maha Mulia Dzat-Nya
adalah semua perbuatan Allah baik, tidak ada yang buruk. Nyamuk yang merupakan
ciptaan Allah sekilas tampak hina, tapi dibalik itu ia membawa berkah bagi
hamba-Nya. Dengan Allah ciptakan nyamuk, manusia mendapatkan penghasilan dari
pembuatan obat anti nyamuk dan pembuatan obat virus akibat nyamuk. Dan masih
banyak keberkahan lainnya yang didapat oleh manusia dengan diciptakannya nyamuk
oleh Allah. Pemberian Allah kepada manusia sangat melimpah. Kalau saja Allah
hentikan sedetik saja oksigen dari alam semesta ini maka manusia akan mati
karenanya. Atau Allah tidak berikan vitamin pada cahaya matahari, manusia akan
merasa lemas. Allah telah perindah design fisik manusia. Allah telah meletakkan otak di atas supaya
manusia menghormati otaknya dengan menggunakannya untuk memikirkan dan memahami
kebaikan. Oleh sebab itu ketika otaknya tidak digunakan untuk kebaikan, ada
istilah “Otak jangan diletakkan di dengkul”. Semua yang Allah berikan harus
dirasakan dan disadari, salah satu di antaranya Allah telah menciptakan manusia
dengan bentuk yang indah. Untuk menumbuhkan kesadaran akan hal itu, sesekali
boleh saja seorang mukmin nongkrong dekat monyet, bandingkan antara dirinya dan
monyet mana yang lebih baik rupanya. Bandingkan rupanya dengan makhluk-makhluk
Allah lainnya. Dengan begitu, seorang hamba akan tahu bahwa Allah itu Al-Majid,
semua perbuatan-Nya melimpah dengan kebaikan.[10]
Fiman Allah SWT dalam QS Huud : 73
(#þqä9$s% tûüÎ7yf÷ès?r& ô`ÏB ÌøBr& «!$# (
àMuH÷qu «!$# ¼çmçF»x.tt/ur ö/ä3øn=tæ @÷dr& ÏMøt7ø9$# 4
¼çm¯RÎ) ÓÏHxq ÓÅg¤C ÇÐÌÈ
Artinya : Para
Malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah?
(Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, Hai
ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." (QS. Huud :
73)
7.
Al
Khaliq
Al
Khaliq artinya Allah Maha Pencipta. Allah pencipta langit dan bumi. Semua
ciptaan Allah disebut makhluk. Manusia, hewan, dan tumbuhan juga matahari bulan
dan bintang adalah makhluk Allah.
Berikut
cerita singkat nabi Ibrahim yang mencari Tuhannya.
Ketika
dia melihat bulan yang sangat indah dia mengira itu Tuhan, tapi waktu bulan
tenggelam dia tak percaya Tuhan bisa hilang. Begitu juga ketika dia melihat
bintang. Suatu ketika dia melihat matahari dengan sinarnya yang panas dia
mengira itu Tuhan. Tapi waktu sore hari matahari terbenam dia juga tidak
percaya Tuhan bisa terbenam. Nabi Ibrahim tidak mau bertuhan pada sesuatu yang
terbenam dan hilang, seperti bulan, bintang, dan matahari. Apalagi pada patung
yang tidak ada manfaatnya sedikitpun. Akhirnya dia mengambil kesimpulan dan
meyakini bahwa alam semesta ini ada penciptanya yaitu Allah SWT. Jadi, kita
dilarang menyembah selain Allah, karena menyembah selain Allah adalah perbuatan
syirik. Syirik adalah dosa besar. Dan orang yang berbuat syirik pasti akan
masuk neraka.
Firman
Allah SWT dalam Q.S Al Hasyr : 24
uqèd ª!$# ß,Î=»yø9$# äÍ$t7ø9$# âÈhq|ÁßJø9$# (
ã&s! âä!$yJóF{$# 4Óo_ó¡ßsø9$# 4
ßxÎm7|¡ç ¼çms9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur (
uqèdur âÍyèø9$# ÞOÅ3ptø:$# ÇËÍÈ
Artinya : Dialah Allah yang menciptakan , Yang mengadakan ,Yang
membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang Indah. Apa yang dilangit dan di
bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (Q.S Al Hasyr : 24) [11]
8.
Al
Quddus
Al
Quddus artinya Allah Maha Suci. Suci dari sifat-sifat kotor, dan suci dari
segala bentuk kekurangan. Menyekutukan Allah disebut syirik. Orang yang berbuat
syirik disebut musyrik. Musyrik termasuk dosa besar. Al Quddus hanya milik
Allah dan memberikan kita petunjuk agar raga kita selalu suci.
Firman
Allah SWT dalam Q.S Al Baqarah : 87
ôs)s9ur $oY÷s?#uä ÓyqãB |=»tGÅ3ø9$# $uZø¤ÿs%ur .`ÏB ¾ÍnÏ÷èt/ È@ß9$$Î/ (
$oY÷s?#uäur Ó|¤Ïã tûøó$# zNtósD ÏM»oYÉit6ø9$# çm»tRôr&ur ÇyrãÎ/ Ĩßà)ø9$# 3
$yJ¯=ä3sùr& öNä.uä!%y` 7Aqßu $yJÎ/ w #uqöksE ãNä3Ý¡àÿRr& ÷Län÷y9õ3tFó$# $Z)Ìxÿsù ÷Läêö/¤x. $Z)Ìsùur cqè=çGø)s? ÇÑÐÈ
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab
(Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu
dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat)
kepada `Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah
setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak
sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara
mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?.” (Q.S Al
Baqarah : 87) [12]
9.
As
Salam
As
Salam artinya Yang Maha Sejahtera. Alam semesta dan seisinya adalah anugrah
dari Allah SWT. Allah tidak pernah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makhluk
ciptaannya, sehingga hidupnya sejahtera. Ini menunjukkan Allah bersifat Maha
Sejahtera.
Firman
Allah. Dalam Q.S Al-Hasyr ayat 23 :
uqèd ª!$# Ï%©!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd à7Î=yJø9$# â¨rà)ø9$# ãN»n=¡¡9$# ß`ÏB÷sßJø9$# ÚÆÏJøygßJø9$# âÍyèø9$# â$¬6yfø9$# çÉi9x6tGßJø9$# 4
z`»ysö6ß «!$# $£Jtã cqà2Îô³ç ÇËÌÈ
Artinya : Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha
Suci, Yang Maha Sejahtera. (Q.S
Al-Hasyr ayat 23).
Cara
meneladani sifat As Salam dengan :
a.
Menjaga
kelestarian alam
b.
Suka
bekerja keras
c.
Tidak
malas
d.
Suka
membantu orang lain[13]
2.3
Pengertian
Akhlak Terpuji
Akhlak berasal dari bahasa arab
“akhlaqun” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluqun” atau akhlak yang berarti
budi pekerti, tabi’at atau tingkah laku, watak dan perangai. Sedangkan menurut
istilah akhlak didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
a)
Menurut
Al-Ghazali yaitu segala sifat yang tertanam dalam hati yang menimbulkan
kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran tanpa
pertimbangan.
b)
Menurut
Abdul Karim Zaidin yaitu nilai dan sifat yang tertanam dalam jiwa sehingga
seseorang dapat menilai perbuatan baik atau buruk ,kemudian memilih melakukan
atau meninggalkan perbuatan tersebut.
Ilmu akhlak
adalah ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah laku manusia kemudian memeberi
hukum atau nilai kpada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk sesuai dengan
norma-norma akhlak dan tata susila.[14]
Jadi Akhlak
Terpuji adalah sifat atau perilaku baik
yang dimiliki seseorang. Memiliki akhlak terpuji dapat menjadikan dirinya
disukai dan menjadi teladan orang lain. Akhak terpuji juga disebut Akhlaqul
Karimah atau Akhlaqul Mahmudah.
Firman Allah SWT
dalam Q.S Al Qalam : 4
y7¯RÎ)ur 4n?yès9 @,è=äz 5OÏàtã ÇÍÈ
Artinya : dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung. (Q.S Al Qalam : 4) [15]
2.4
Contoh
Akhlak Terpuji
1)
Rendah
Hati
Rendah
hati disebut Tawadhu’, artinya tidak menyombongkan diri. Tidak membanggakan
diri dan tidak meremehkan orang lain. Selalu menghargai dan tidak mencela
sehingga dengan teman akan lebih akrab.
Firman
Allah dalam Q.S Al Furqon : 63
ß$t7Ïãur Ç`»uH÷q§9$# úïÏ%©!$# tbqà±ôJt n?tã ÇÚöF{$# $ZRöqyd #sÎ)ur ãNßgt6sÛ%s{ cqè=Îg»yfø9$# (#qä9$s% $VJ»n=y ÇÏÌÈ
Artinya
: dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (Q.S Al
Furqon : 63) [16]
2)
Hormat
Dan Santun Kepada Tetangga Dan Guru
Hormat
kepada tetangga
Setiap
muslim musti mengetahui hak-hak terhadap tetangganya, begitu pula tetangga
terhadap satu dengan yang lainnya. Kalau kita ingin dikatakan orang yang
beriman maka kita harus berbuat baik kepada tentangga kita, kalu kita masih mau
dikatakan orang yang percaya terhadap hari kiamat maka kita harus memulikan
tetangga kita,
sebab tidak sedikit ayat al-qur'an dan hadits yang memerintahkan untuk itu; diantaranay adalah ahdits yagn diriwayatkan oleh Bukhari Muslim :
sebab tidak sedikit ayat al-qur'an dan hadits yang memerintahkan untuk itu; diantaranay adalah ahdits yagn diriwayatkan oleh Bukhari Muslim :
من كان يؤمن
بالله واليوم الاخر فاليكرم جاره (رواه بخارى)
"barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka ia harus bermurah hati
kepada tetangganya". (H.R. Bukhari Muslim)
من كان يؤمن
بالله واليوم الاخر فاليحسن إلى جاره (رواه بخار)
"barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka ia harus berbuat baik
kepada tetangganya". (H.R. Bukhari Muslim)
Dari kedua hadits yang diriwayatkan bukhori muslim tersebut sedikitnya dapat diambil empat inti perilaku yang harus kita lakuka terhadap tetangga kita:
a)
Tidak boleh menyakiti tetangga, baik
dalam perbuatan maupun ucapan.
b)
Menunjukan sikap yang baik terhadap
tetangga dengan cara menolongnya kalau mereka membutuhkan pertolongan.
c)
Bernurah hati kepada tetangga dengan
banyak berbuat baik kepada mereka.
d)
Menampakan tingkah laku hormat dan
sopan serta santun.[17]
Hormat dan santun terhadap Guru
Guru merupakan orang tua kita di sekolah. Guru banyak
berjasa bagi kita. Guru mengajari kita banyak hal. Kita mampu membaca, menulis,
menghitung karena diajarkan oleh guru. Karena itu, sudah seharusnya
kitaberperilaku hormat dan santun kepada guru. Cara berperilaku hormat dan
santun kepada guru
Sebagai pelajar yang baik, kita harus selalu
menghormati bapak dan ibu guru. Hormat kepada guru dilakukan di manapun, baik
di sekolah maupun di jalan. Menghormati guru bisa dilakukan dengan cara berikut
:
a.
Apabila berjumpa dengan
guru, ucapkan salam dan ciumlah tangannya dengan membungkukkan sedikit badan.
b.
Apabila guru sedang
mengajar, duduklah dengan tenang, dan dengarkan apa yang diajarkan agar mudah
memahaminya.
Bapak dan ibu guru dapat dijadikan panutan dalam
kehidupan kita. Mereka orang yang membimbing kita. Meneladani sikap baik guru
dapat dilakukan dengan cara :
1.
Meniru kebiasaan
baiknya. Misalnya, bu guru sering mengisi waktu istirahat dengan membaca buku.
2.
Meniru tutur kata-kata
baiknya.
3.
Melaksanakan semua
nasihatnya.[18]
Hadits memuliakan guru
Memuliakan orang yang berilmu
termasuk perkara yang dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
«لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ
صَغِيرَنَا وَيُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَفِ لِعَالِمِنَا
“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang
yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar.
Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid
memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan. Hendaklah ia meyakini
keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu akan menghantarkan
seorang murid untuk banyak mengambil manfaat darinya, dan lebih bisa membekas
dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari gurunya tersebut” (Al-Majmu’
1/84).[19]
3)
Bergaya
Hidup Sederhana
Hidup sederhana
berarti membebaskan segala ikatan yang tidak di perlukan. Berbeda dengan
kemiskinan, kesederhanaan merupakan suatu pilahan, keputusan untuk menjalani
hidup yang berfokus pada apa yang benar-benar berarti. Memahami pengertian
hidup sederhana tidak bisa di maknai secara sederhana, artinya hidup sederhana
ini memiliki pengertian yang luas. Jika seseorang memaknai pengertian hidup
sederhana secara simple maka terkesan bahwa hidup sederhana itu hidup yang apa
adanya. Padahal maksud dari hidup sederhana bukan semacam itu. Hidup sederhana
bukan berarti hidup miskin atau kikir. Namun hidup sederhana adalah hidup yang
di sesuaikan dengan kebutuhan dan tidak berlebihan dalam menggunakan harta yang
ada. Sederhana lebih menekankan pada aspek gaya hidup bukan pada usaha yang di
lakukan seseorang. Artinya usaha untuk mencapai kesuksesan tidak bolah
sederhana, tapi harus semaksimal mungkin di lakukan. Hal ini mengisyaratkan
bahwa hidup sederhana adalah menggunakan hasil yang sudah di upayakan secara
maksimal dengan sederhana sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Ciri-ciri hidup sederhana yaitu :
a)
Hidup
yang wajar, hidup sederhana adalah hidup yang tidak berlebihan dalam
menggunakan harta yang di miliki. Wajar di sini juga mempunyai arti mampu
menggunakan harta sesuai kebutuhan yang ada, tidak menghambur-hamburkan uang
untuk sesuatu yang tidak penting.
b)
Cerdas
,mampu menggunakan harta dengan pertimbangan yang matang, tidak hanya berorientasi
pada masa sekarang, tapi juga punya orientasi pada masa yang akan datang. Selain
itu juga mampu mempertimbangkan manfaat atas barang yang di beli dan semua perilaku
yang di lakukan.
c)
Tidak
menjadikan keinginan menjadi kebutuhan. Setiap orang pasti tidak akan pernah
lepas dari keinginan-keinginan, dalam hidup sederhana seseorang harus mampu mengelola
keinginan secara baik, jangan sampai setiap keinginan di jadikan kebutuhan yang
harus di penuhi.
Cara Berpeliku Hidup Sederhana
Di awal tadi saya sudah sedikit menjelaskan bahwa sederhan itu
terkait dengan gaya hidup bukan pada usaha yang di lakukan. Untuk itu cara berperilaku
hidup sederhana adalah bagaimana seseorang menggunakan harta yang di miliki
untuk mencukupi segala kebutuhan yangada secara cerdas. Berikut adalah cara hidup
sederhana :
1.
Punya
skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan.
Usakan
kita memiliki skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan. Pahamai benar apa yang menjadi
kebutuhan pokok. Inilah skala prioritas utama kita, kebutuhan pokok ini
meliputi, sandang, pangan , papan, pendidikan dan pengembangan diri.
2.
Tetap
bekerja keras dan berusaha
Di awal tadi di jelaskana hidup sederhana bukanlah hidup miskin,
artinya kita tatap harus melakukan usaha secara sungguh- sungguh untuk
memperbaiki kualitas hidup menjadi lebih baik dan sejahtera. Baru jika kita mendapatkan
hasil dari apa yang sudah kita usahakan kita mampu menggunakan hasil itu secara
sederhana, tidak bermewah-mewahan atau membelanjakan uang secara berlebihan.[20]
4)
Adab
Buang Air Besar Dan Kecil
Buang
hajat merupakan rutinitas amaliyah yang sering dilakukan semua orang. Maka
alangkah baiknya bila kita mengetahui adab-adab buang hajat sesuai dengan
tuntunan syari’at Islam.
Inilah 9 adab
buang air yang sesuai Sunnah Rasul:
1. Menjauh Dan Menutup Aurat Dari Manusia
عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا ذَهَبَ الْمَذْهَبَ أَبْعَدَ
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah berkata bahwasanya, "Nabi saw apabila pergi ke tempat pembuangan air, maka beliau menjauh." [HR. Abu Dawud: 1/3,An-Nasa’iy: 1/34, dan Ibnu Majah: 1/397. Dishohihkan Al Albaniy dalam Shohih Al-Jami’: 4724]
2. Tidak Buang Air Pada Genangan Air
وَعَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُبَالَ فِي الْمَاءِ الرَّاكِدِ } . رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ
Dan dari Jabir dari Nabi Muhammad SAW, "Bahwasanya beliau melarang kencing pada air yang tergenang." [HR. Ahmad, Muslim, Nasa’ie dan Ibnu Majah].
3. Berdo’a Sebelum Masuk ke Tempat Pembuangan Air
عَنْ أَنَسِ بْن مَالِكٍ قَالَ : { كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ : اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ } رَوَاهُ الْجَمَاعَةُ
Anas ra berkata : "Dulu Rasulullah saw jika hendak masuk ke tempat pembuangan air, maka beliau berkata (berdo’a): "Allahumma inniy audzubika minal khubtsi wal khobaaits"
Artinya:
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari para setan laki-laki, dan perempuan). [HR Jama’ah]
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari para setan laki-laki, dan perempuan). [HR Jama’ah]
Doa ini dibaca
ketika hendak masuk khola’ (tempat buang air, kamar mandi/WC) sebagaimana yang
dijelaskan oleh Bukhori dalam kitab Adabul Mufrod, dia berdalil dengan hadits
Anas bahwa:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ الْخَلَاءَ قَالَ
"Adalah Nabi saw apabila hendak masuk khola’ (tempat buang air) beliau berdoa (doa diatas)"
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ الْخَلَاءَ قَالَ
"Adalah Nabi saw apabila hendak masuk khola’ (tempat buang air) beliau berdoa (doa diatas)"
Dan pendapat
ini yang dipakai oleh kebanyakan ulama.
[Nailul Author:1/183]
[Nailul Author:1/183]
4. Tidak Menghadap Ke Arah Kiblat Atau Membelakanginya
وَعَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ النَّبِيِّ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلَا تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا. رواه البخاري
Dan dari Abu Ayub al-Anshori, dari Nabi saw beliau bersabda :
"Jika kalian mendatangi tempat pembuangan air (untuk buang air), maka janganlah menghadap kiblat, dan jangan pula membelakanginya saat kencing, maupun berak. "[HR. Bukhori: 380].
Namun hadits
ini berlaku apabila tempat buang air itu tidak ada satrah atau tabir untuk
pelindung diri dari manusia, apabila ada tabir atau tutup untuk melindungi diri
dari manusia maka tidak mengapa menghadap kiblat, sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra:
رَقِيتُ يَوْمًا عَلَى بَيْتِ حَفْصَةَ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حَاجَتِهِ مُسْتَقْبِلَ الشَّامِ مُسْتَدْبِرَ الْكَعْبَةِ .رَوَاهُ الْجَمَاعَة
"Aku menginap semalam di rumah Khafsho, maka aku melihat Nabi saw pada hajatnya menghadap ke arah Syam dan membelakangi Ka’bah".
[telah meriwayatkannya Jama’ah: 1/204]
رَقِيتُ يَوْمًا عَلَى بَيْتِ حَفْصَةَ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حَاجَتِهِ مُسْتَقْبِلَ الشَّامِ مُسْتَدْبِرَ الْكَعْبَةِ .رَوَاهُ الْجَمَاعَة
"Aku menginap semalam di rumah Khafsho, maka aku melihat Nabi saw pada hajatnya menghadap ke arah Syam dan membelakangi Ka’bah".
[telah meriwayatkannya Jama’ah: 1/204]
5. Menjaga Badan Dan Pakaian Dari Najis Tinja Dan Kencing
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ أَمَا إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ
Dari Ibnu Abbas dia berkata, Rasulullah saw pernah melewati dua kuburan seraya bersabda: "Sesungguhnya kedua (penghuni)nya disiksa, sedang ia tak disiksa karena perkara besar (menurut sangkaanya). Bahkan itu (sebenarnya) adalah perkara besar. Adapun salah satu diantaranya, ia melakukan adu domba. Adapun yang kedua, ia tidak berlindung dari (percikan) kencingnya. "[HR. Muslim: 2/147/439].
Oleh karena itu jangan sampai perkara yang kelihatannya sepele ini bisa menyebabkan kita mendapat siksa kubur, namun sangat menyedihkan hingga pada hari ini masih banyak saudara-saudara kita yang menyepelekan hal ini.
6. Tidak Istinja’ (Cebok) Dengan Tangan Kanan
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْيُمْنَى لِطُهُورِهِ وَطَعَامِهِ وَكَانَتْ يَدُهُ الْيُسْرَى لِخَلَائِهِ وَمَا كَانَ مِنْ أَذًى
Dari ‘Aisyah dia berkata: "Adalah tangan kanan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- untuk wudhunya dan makannya; tangan kirinya untuk cebok, dan sesuatu yang kotor."[HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya: 1/50].
Jadi tangan
kanan digunakan untuk sesuatu yang baik seperti makan dan minum dan tangan kiri
untuk cebok dan sesuatu yang bersifat kotor. Tidak seperti orang yang jahil,
mereka makan dan minum dengan tangan kiri dan bercebok dengan tangan kanan.
7. Beristinja’ (Cebok) Dengan Air
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ الْخَلَاءَ فَأَحْمِلُ أَنَا وَغُلَامٌ نَحْوِي إدَاوَةً مِنْ مَاءٍ وَعَنَزَةً فَيَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah memasuki tempat pembuangan air. Maka aku pun dan seorang bocah sebaya denganku datang membawa seember air dan tombak kecil, lalu beliau pun ber-istinja’ (cebok) dengan air."
[HR Bukhori dan Muslim].
Akan tetapi
jika tidak mendapati air maka diperbolehkan menggunakan tiga buah batu atau
yang lainnya sebagaimana hadits dari ‘Aisyah:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إلَى الْغَائِطِ فَلْيَسْتَطِبْ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ فَإِنَّهَا تَجْزِي عَنْهُ .رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَأَبُو دَاوُد وَالدَّارَقُطْنِيّ وَقَالَ : إسْنَادُهُ صَحِيحٌ حَسَنٌ
Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Jika seorang diantara kalian pergi buang air, maka hendaknya ia membawa tiga batu yang dipakai untuk istinja’, karena (tiga) batu tersebut mencukupi baginya (untuk cebok)."
[HR. Ahmad, Nasa’ie, Abu Dawud, Ad-Daraqutniy dan dia mengatakan hadits ini shohih hasan].
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إلَى الْغَائِطِ فَلْيَسْتَطِبْ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ فَإِنَّهَا تَجْزِي عَنْهُ .رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَأَبُو دَاوُد وَالدَّارَقُطْنِيّ وَقَالَ : إسْنَادُهُ صَحِيحٌ حَسَنٌ
Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Jika seorang diantara kalian pergi buang air, maka hendaknya ia membawa tiga batu yang dipakai untuk istinja’, karena (tiga) batu tersebut mencukupi baginya (untuk cebok)."
[HR. Ahmad, Nasa’ie, Abu Dawud, Ad-Daraqutniy dan dia mengatakan hadits ini shohih hasan].
Namun ada
benda-benda yang dilarang oleh Rasulullah saw untuk digunakan bercebok yaitu
tulang dan kotoran binatang.
لَا تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ وَلَا بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنْ الْجِنِّ
"Janganlah beristinja’ (cebok) dengan menggunakan kotoran binatang, dan tulang-belulang, karena itu adalah makanan saudara-saudara kalian dari kalangan jin. "[HR. At-Tirmidzi].
8. Membersihkan Tangan Seusai Istinja’ (bercebok)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَى الْخَلَاءَ أَتَيْتُهُ بِمَاءٍ فِي تَوْرٍ أَوْ رَكْوَةٍ فَاسْتَنْجَى قَالَ أَبُو دَاوُد فِي حَدِيثِ وَكِيعٍ ثُمَّ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى الْأَرْضِ ثُمَّ أَتَيْتُهُ بِإِنَاءٍ آخَرَ فَتَوَضَّأَ
Dan dari Abu Hurairah, "adalah Nabi saw jika mau buang air, maka aku bawakan air dalam bejana atau timba kecil. Lalu beliau beristinja’, kemudian menggosokkan tangannya pada tanah. Lalu aku bawakan bejana lain, kemudian beliau berwudhu’. "[HR. Abu Dawud : 41].
Membersihkan
tangan seusai istinjak (bercebok) ini tidak harus dengan tanah, apabila ada
sesuatu yang bisa untuk penggantinya sebagai penghilang bau seperti sabun atau
semisalnya maka tidak mengapa.
9. Berdoa Ketika Keluar Dari WC
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا خَرَجَ مِنْ الْخَلَاءِ قَالَ :” غُفْرَانَكَ” . رَوَاهُ الْخَمْسَةُ إلَّا النَّسَائِيّ
Dan dari ‘Aisyah ra berkata: "Adalah Nabi saw Jika keluar dari WC, maka beliau berdo'a, GHUFROONAKA (Aku memohon ampunan-Mu)."
[HR. Imam Lima kecuali Nasa’ie, Nailul Author: 1/185].[21]
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a)
Pengertian
Asmaul Husna
Kata
Asmaul Husna berasal dari bahasa Arab yang merupakan gabungan dari dua kata
yaitu Al Ashma dan Al Husna. Al Asma adalah bentuk jama’ dari ismun yang
berarti nama sedangkan Al Husna adalah bentuk masdar dari al- Ahsan yang
berarti baik atau bagus. Jadi Al-Asma Al-Husna artinya nama-nama Allah yang
baik. Nama-nama agung milik Allah ini berjumlah 99.
Di
Antara Nama-Nama Yang Baik Bagi Allah Adalah :
Ar-Rahman,
Ar-Rahim, Al Ahad, Al Malik, As Shomad, Al Majid, Al Khaliq, Al Quddus, As
Salam.
b)
Pengertian
Akhlak Terpuji
Akhlak Terpuji
adalah sifat atau perilaku baik yang
dimiliki seseorang. Memiliki akhlak terpuji dapat menjadikan dirinya disukai
dan menjadi teladan orang lain. Akhak terpuji juga disebut Akhlaqul Karimah
atau Akhlaqul Mahmudah.
c)
Contoh
Akhlak Terpuji
1.
Sifat
rendah hati
2.
Hormat
dan santun dengan guru dan tetangga
3.
Bergaya
hidup sederhana
4.
Adab
buang air besar dan kecil
Daftar Rujukan
Nasikah Istutin, dkk (2013) ulul albab kelas 3 semester 1.
Tulungagung : CV. UTOMO
Nasikah Istutin, dkk (2013) ulul albab kelas 2 semester 1.
Tulungagung : CV. UTOMO
Nasikah Istutin, dkk (2013) ulul albab kelas 1 semester 1.
Tulungagung : CV. UTOMO
Nasikah Istutin, dkk (2014) ulul albab kelas 2 semester 2.
Tulungagung : CV. UTOMO
Nasikah Istutin, dkk (2014) ulul albab kelas 4 semester 2.
Tulungagung : CV. UTOMO
Nasikah Istutin, dkk (2014) ulul albab kelas 1 semester 2.
Tulungagung : CV.UTOMO
Rusyadi dan Hanafi, (1994). kamus arab, inggris, indonesia. Jakarta:Rienka
Cipta,1994) hlm 257
Nurlisti. akhlak terpuji dan akhlak tercela,(http://nrlisti.blogspot.com/Akhlak-Terpuji-dan-Akhlak-Tercela diakses pada tanggal 03Apr. 15 pukul 19:38)
Fiddin Tafaqquh. Asmaul Husna Al Majid,(http://mtf-online.com/asmaul-husna-al-majid-maha-mulia-dzat-Nya diakses pada tanggal 03 April 2015 pukul 19.40)
Hormat dan santun terhadap guru,(http://min2joharbaru.blogspot.com/2011/03/hormat-dan-santun-terhadap-guru.html diakses pada tanggal 05 april 2015)
Barok Elma. akhlak terhadap tetangga, (http://elmubarok.blogspot.com/2009/12/akhlak-terhadap-
tetangga.html diakses pada
tanggal 05 april 2015 pukul 14.00)
Binham Rona, makna hidup sederhana (http://cafemotivasi.com/makna-hidup-sederhana/ diakss pada tanggal 08 april 2015 pada pukul 18.55 )
Quran dan sunnah, (https://qurandansunnah.wordpress.com/2010/01/13/10-sepuluh-adab-dalam-masalah-buang-hajat/ diakses pada tanggal 08 april 2015 pada pukul 18.51)
Muslim, adab terhadap guru (http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-terhadap-guru.html/ diakses pada tanggal 27 Mei 2015 pukul 12.50)
Uswah, adab buang air (http://uswahislam.blogspot.com/2013/01/9-adab-buang-air-sesuai-sunnah-nabi.html diakses pada tanggal 27 mei 2015 pukul
12.50 )
Lampiran
1.
Mufarikha
: Apakah ada cerita Rasulullah tentang kisah atau cerita untuk anak didik
tentang akhlak terpuji ?
2.
Nizar
Ramdani : Bagaimana cara hidup sederhana dalam tingkat dasar ?
3.
Nila
Rif’a : Maksud dari Ruhul Hudus dan apa keterkaitannya dengan sifat Allah
(sifat Qudus ) ?
[1] Haffi dan
rusyadi, kamus arab, inggris, indonesia, (Jakarta:Rienka Cipta, 1994)
hlm 257
[2] Istutin
Nasikah, dkk, ulul albab kelas 2 semester 2, (Tulungagung : CV. UTOMO,
2014) hlm 28
[3] Istitun
Nasikah, dkk, ulul albab kelas 4 semester 2, (Tulungagung : CV. UTOMO
,2014 ) hlm 26
[4] Ibid, ulul
albab kelas 2... hlm 28
[5] Ibid, ulul
albab kelas 4... hlm 27
[6] Istutin
Nasikah, dkk, ulul albab kelas 1 semester 2, (Tulungagung : CV.UTOMO,
2014) hlm 25
[7] Istutin
Nasikah, dkk, ulul albab kelas 1 semester 1, (Tulungagung : CV. UTOMO,
2013) hlm 32
[8] Musthafa kamal
pasha, Aqidah Islam, (Jogjakarta : Citra Karsa Mandiri, 2013 ) hlm 52-53
[9] Ibid, ulul albab kelas 2... hlm 28
[10] Tafaqquh
Fiddin, Asmaul Husna Al Majid, (http://mtf-online.com/asmaul-husna-al-majid-maha-mulia-dzat-Nya diakses pada
tanggal 03 April 2015 pukul 19.40)
[11] Ibid , ulul
albab kelas 1... hlm 33
[12] Ibid , ulul
albab kelas 2... hlm 28
[13] Ibid, ulul
albab kelas 4... hlm 27
[14] Nurlisti , akhlak
terpuji dan akhlak tercela, (http://nrlisti.blogspot.com/Akhlak-Terpuji-dan-Akhlak-Tercela diakses pada
tanggal 03 Apr. 15 pukul 19:38)
[15] Istutin
Nasikah, dkk, ulul albab kelas 3 semester 1, (Tulungagung : CV. UTOMO,
2013) hlm 32
[16] Istutin
Nasikah, dkk, ulul albab kelas 2 semester 1, (Tulungagung : CV UTOMO,
2013) hlm 27
[17] Elmu Barok,
akhlak terhadap tetangga, (http://elmubarok.blogspot.com/2009/12/akhlak-terhadap-
tetangga.html diakses pada tanggal 05 april 2015 pukul 14.00)
[18] Hormat dan santun terhadap guru, (http://min2joharbaru.blogspot.com/2011/03/hormat-dan-santun-terhadap-guru.html diakses pada tanggal 05 april 2015)
[19] Muslim, adab tehadap guru, (http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-terhadap-guru.html) diakses pada 27 mei 2015, pukul 12.50
[20] Rona Binham, makna
hidup sederhana (http://cafemotivasi.com/makna-hidup-sederhana/ diakss pada
tanggal 08 april 2015 pada pukul 18.55 )
[21] Uswah, adab buang air (http://uswahislam.blogspot.com/2013/01/9-adab-buang-air-sesuai-sunnah-nabi.html diakses pada tanggal 27 mei 2015
pukul 12.50 )
Arrokhmaan = Sang RokhmaTOR = Pemberi Kasih Sayang (rokhmat); Arrokhiim = Sang RokhamaWAN= Sangat dermawan dalam memberi kasih sayang (rokhmat).
BalasHapus