BAB I
PNDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Penelitian akan berhasil apabila peneliti mempunyai bekal ilmu yang
merupaka dasar berfikir. Hasil penelitian akan bertambah baik apabila peneliti
menguasai tentang ilmunya disamping pengalaman meneliti merupakan salah satu
faktor penentu.
Semua orang dapat mencari data dalam suatu kegiatan penelitian,
tetapi tidak semua orang mampu memilih data yang relevan dengan topik
penelitian, melakukan pembahasan, menganalisis yang akhirnya mampu membuat
kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis. Dari uraian tersebut apabila
diambil maknanya seseorang peneliti harus profesional dan menghargai profesi.
Seorang peneliti bukanlah penjual bahan bangunan, mampu menyediakan bahan
bangunan segala macam jenis. Seorang peneliti adalah “seorang arsitek” yang
mampu berkreasi dan menyusun bahan bangunan menjadi sebuah rumah yang nyaman
untuk dihuni, pantas dan menarik untuk dilihat orang. Salah satu tahapan yang
penting dalam penelitian adalah mencari data. Seorang peneliti harus tepat
memilih dan mencari dimana sumber data berada. Oleh karenanya seorang peneliti
harus mampu menentukan dengan cepat dan tepat dimana sumber data dapat
diperoleh.
Dan dibawah ini kelompok kami akan membahas beberapa teknik
pengumpulan data seperti observasi, kuesioner, interview, dan study
dokumentasi.
1.2
Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.2.1
Apa
pengertian tehnik pengumpulan datadalam penelitian?
1.2.2
Apa
saja macam-macam tehnik pengumpulan data dalam penelitian?
1.2.3
Apa
kelebihan dan kekurangan tehnik pengumpulan data dalam penelitian ?
1.3
Tujuan
Dalam penulisan
makalah ini sebagaimana masalah yang telah penulis rumuskan, penulis memiliki
beberapa tujuan, yaitu :
1.3.1
Untuk
memaparkan pengertian tehnik pengumpulan data dalam penelitian.
1.3.2
Untuk
memaparkan macam-macam tehnik pengumpulan data dalam penelitian.
1.3.3
Untuk
memaparkan kelebihan dan kekurangan tehnik pengumpulan data dalam penelitian.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tehnik Pengumpulan Data Dalam Penelitian
Teknik adalah cara-cara
yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan
data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas
tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus
dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif
maupun kuantitatif (sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab,
kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan
berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible,
sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil
penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar
pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.
2.2 Macam-Macam
Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian. Hal ini karena tujuan utama dari penelitian itu
sendiri adalah untuk memperoleh data. Dengan demikian, maka tanpa mengetahui
tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi
standar yang ditetapkan.[1]
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian yaitu :
1.
Tehnik wawancara
Tehnik
wawancara ini merupakan metode pengumpulan data yang sering dipergunakan dalam
penelitian. metode ini sangat sederhana dan lebih mudah mempersiapkan dan
melaksanakannya. Wawancara (interview) adalah tanya jawab atau pertemuan dengan
seseorang untuk suatu pembicaraan. Tehnik wawancara dalam konteks ini berarti
proses memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung
(tanya jawab secara lisan) dengan responden penelitian, baik secara temu wicara
atau menggunakan teknologi komunikasi (jarak jauh).
Secara
garis besar ada dua macam tehnik wawancara :
a)
Wawancara
tidak terstruktur (bebas)
Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan. Jenis wawancara bebas ini, biasanya
dipakai oleh peneliti “senior” yang sudah terbiasa melakukan kegiatan
penelitian dan kemampuan wawancaranya sudah cukup memadai untuk mengumpulkan
data penelitian yang dibutuhkan.
Conroh : Bagaimana menurut anda tentang kebocoran soal dan jawaban
ujian nasioanal tahun ajaran 2015 ?
b)
Wawancara
terstruktur (tertutup)
Wawancara
tertutup digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh.
Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan
instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya
pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi
pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dalam melakukan
wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka
pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar,
brosur dan material lainyang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar.
Contoh : 1. Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadappelayanan
pendidikan di kabupaten ini?
a.
Sangat
bagus
b.
Bagus
c.
Tidak
bagus
d.
Sangat
tidak bagus[2]
Yang perlu
diperhatikan saat menggunakan tehnik wawancara yaitu kita harus mengetahui
langkah-langkah sbagai berikut :
1)
Persiapan
a.
Menentukan topik atau masalah
b.
Memahami masalah yang ditanyakan –
wawancara yang baik tidak berangkat dengan kepala kosong.
c.
Menyiapkan pertanyaan.
d.
Menentukan narasumber.
e.
Membuat janji – menghubungi
narasumber atau “mengintai” narasumber agar bisa ditemui.
2)
Pelaksanaan
a)
Datang
tepat waktu jika ada kesepakatan dengan narasumber.
b)
Perhatikan
penampilan sopan, rapi, atau sesuaikan dengan suasana.
c)
Kenalkan
diri jika perlu tunjukkan ID/Press Card.
d)
Kemukakan
maksud kedatangan sekadar “basa-basi” dan menciptakan keakraban.
e)
Awali
dengan menanyakan biodata narasumber, terutama nama (nama lengkap dan nama
panggilan jika ada). Bila perlu, minta narasumber menuliskan namanya
sendiri agar tidak terjadi kesalahan.
f)
Pertanyaan
tidak bersifat “interogatif “ atau terkesan memojokkan.
g)
Catat!
Jangan terlalu mengandalkan recorder.
h)
Ajukan
pertanyaan secara ringkas.
i)
Hindari
pertanyaan “yes-no question” pertanyaan yang hanya butuh jawaban “ya” dan
“tidak”.Gunakan “mengapa” (why),
bukan “apakah” (do you/are you). Jawaban atas
pertanyaan “Mengapa Anda mundur?” tentu akan
lebih panjang ketimbang pertanyaan “Apakah Anda mundur?”.
j)
Hindari
pertanyaan ganda! Satu pertanyaan buat satu masalah.
k)
Jadilah
pendengar yang baik.Ingat, tugas wartawan menggali informasi, bukan “menggurui”
narasumber, apalagi ingin “unjuk gigi” ingin terkesan lebih pintar atau lebih
paham dari narasumber.
3)
Pasca-Wawancara
a. Menyusun Rangkuman Hasil Wawancara
b. Menjelaskan Hasil Wawancara tentang Tanggapan Narasumber.[3]
2.
Angket
atau Kuesioner (Questionnaires)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun
instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesionr instrumen yang
dipakai adalah angket atau kuesioner. [4]
Tehnik kuesioner ini memiliki sasaran yang sama dengan metode
wawancara yaitu memperoleh data lapangan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden penelitian. Wawancara
dilakukan secara lisan sedangkan tehnik kuesioner ini dilakukan secara
tertulis. Lebih-lebih dalam uraian sebelumnya telah dinyatakan bahwa dalam
metode wawancara terdapat jenis wawancara yang dilakukan secara terstruktur,
artinya wawancara dengan membuat panduan bertanya yang sebenarnya adalah
wawancara dengan mempersiapkan daftar pertanyaan (angket). Oleh karena itu
kedua metode tersebut relatif sama dan yang membedakan cara mengajukan
pertanyaan. Dalam praktek sering kdua metode tersebut dilakukan secara
bersamaan dan sering disebut metode campuran yaitu metode wawancara dengan
angket atau angket yang diwawancarakan.
Dalam penyusunan angket/ kuesioner baiknya kita para peneliti harus
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a)
Pertanyaan
diarahkan pada perolhan data untuk menjawab dan memecahkan masalah penelitian
serta menguji hipotesis penelitian.
b)
Kerangka
angket
c)
Penggunaan
kata dan kalimat yang sederhana dan fokus.
d)
Pertanyaan
dan pernyataan tidak ambigu.[5]
Kuesioner
dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangnya :
a.
Dipandang
dari cara menjawab, maka ada :
1)
Kuesioner
terbuka : memberi
kesempatan pada rsponden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2)
Kuesioner
tertutup : sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
b.
Dipandang
dari jawaban yang diberikan ada :
1.
Kuesioner
langsung : responden menjawab
tentang dirinya sendiri.
2.
Kuesioner
tidak langsung : responden menjawab
pertanyaan tentang orang lain.
c.
Dipandang
dari bentukmya maka ada :
1)
Kuesioner
pilihan ganda
2)
Kuesioner
isian
3)
Check
list
4)
Rating-scale[6]
Langkah-langkah dalam
teknik kuesioner:
a) Tetapkan
informasi yang ingin diketahui
b) Tentukan
jenis kuesioner
c) Tentuakn
isi dari masing-masing pertanyaan
d) Tentukan
bentuk respon setiap pertanyaan
e) Tentukan
kata-kata yang digunakan untuk setiap pertanyaan
f) Tentukan
urutan pertanyaan
g) Tentukan
karakteristik fisik kuesioner
h) Uji
kembali langkah 1-7, lakukan perubahan jika perlu
i)
Lakukan uji awal
atas kuesioner dan lakukan perubahan jika perlu.[7]
3.
Tehnik
Observasi
Observasi adalah pengamatan, perhatian, atau pengawasan. Tehnik
pengumpulan data dengan observasi artinya mengumpulkan data atau jaringan data
dengan melakukan pengamatan terhadap subjek atau objek penelitian secara
seksama (cermat dan teliti) dan sistematis. Melakukan observasi dalam
pengumpulan data , bukanlah pekerjaan yang mudah. Unsur ketekunan, kesungguhan,
dan kecermatan sangat diperlukan, agar data yang diperoleh dapat lebih mudah
dipertanggungjawabkan kesahihannya.
Oleh karena itu dalam melakukan pengumpulan data dengan observasi
harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
a)
Orang
yang melakukan obsrvasi harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai objek
yang akan diobservasi.
b)
Observer
harus memahami tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian yang
dilaksanakannya.
c)
Tentukan
cara dan alat yang dipergunakan untuk mencatat data.
d)
Tentukan
kategori pencatatan gejala yang diamati, dengan mmpergunakan skala tertentu
atau sekedar mencatat frekuensi munculnya gejala tanpa klasifikasi
tingkatannya.
e)
Observasi
harus dilakukan secara cermat dan kritis.
f)
Pencatatan
setiap gejala harus dilakukan secara terpisah.
g)
Pelajari dan latihlah cara-cara mencatat sebelum melakukan
observasi (catatan anekdot, catatan berkala, daftar cek, skala nilai, peralatan
mekanis).
Jenis-jenis
Observasi
1)
Observasi
partisipan
Observasi
dimana observer atau peneliti mengikuti dan menjalankan pekerjaan seperti
sudjek atau kelompok yang sedang diamati. Contohnya : ketika peneliti ingin
meneliti tentang pola kehidupan masyarakat petani di desa terpencil, maka
peneliti harus mengikuti pola kehidupan masyarakat tersebut secara langsung.
Peneliti harus menjadi petani didaerah tersebut untuk beberapa waktu lamanya.
Sehingga peneliti benar-benar melihat, merasakan, mendengar berbagai masalah
yang dihadapi dan dialami para petani tersebut.
2)
Observasi
non partisipan
Observasi
ini kebalikan dari observasi partisipan, observasi non partisipan ini dimana
peniliti hanya meneliti tanpa menjadi
seperti yang akan diteliti.
3)
Observasi
sistematis
Obsrvase
dengan melakukan perencanaan dan perumusan materi yang akan diamati sebagai
pedoman pelaksanaan observasi. Obsrvasi ini sering disebut dengan observasi
pedoman,pemimpin atau terstruktur.
4)
Observasi
non sistematis
Dalam
observasi ini peneliti tidak menggunakan pedoman scara ketat, obsrvasi yang
lebih “bebas”.[8]
5)
Observasi
Eksperimental
Observasi
yang dilakukan dimana observer mengadakan pengendalian unsur-unsur penting
dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan
tujuan penelitian dan dapat dikendalikan untuk menghindari atau mengurangi
faktor-faktor yang secara tak diharapkan mempengaruhi situasi tersebut.
Alat-alat yang
digunakan dalam Observasi yaitu :
a.
Anecdotal
record
b.
Catatan
berkala
c.
Check
list
d.
Rating
scale
e.
Mechaning
devices[9]
Langkah-langah dalam tehnik Observasi :
a)
Harus
diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.
b)
Harus ditentukan secara pasti siapa saja yang
akan diobservasi.
c)
Harus
diketahui dengan jelas data-data apa yang diperlukan.
d)
Harus
diketahui bagaimana cara mengumpulkan data gar berjalan mudah dan lancar.
e)
Harus
diketahui tentang cara mencatat hasil observasi.[10]
4.
Tehnik
Dokumentasi
Dokumentasi ,dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Metode
dokumentasi ini dapat dilaksanakan dengan :
a)
Pedoman
dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang dicari datanya.
b)
Check-list,
yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti
tinggal memberikan tanda atau tally setiap pemunculan gejala yang dimaksud.
Dalam pengertian yang lebih luas ,dokumen bukan hanya yang berwujud
tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan
simbo-simbol. Metode dokumentasi ini dapat merupakan metode utama apabila
peneliti melakukan pendekatan analisis isi (content analysis). Untuk penelitian
dengan pendekatan lain pun metode dokumentasi juga mempunyai kedudukan penting.
Jika peneliti memang cermat dan mencari bukti-bukti dari landasan hukum dan
peraturan atau ketentuan, maka pnggunaan metode dokumentasi menjadi tidak
terhindar.[11]
2.3
Kelebihan
Dan Kekurangan Pada Tehnik Pengumpulan Data
1.
Wawancara
Kelebihan dan KelemahanWawancara :
Kelebihan
1) Merupakan
metode yang baik untuk menilai keadaan pribadi.
2) Tidak
dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkatan pendidikan subyek.
3) Dapat
dipergunakan sebagai kriterium ( alat verifikasi ) terhadap data yang diperoleh
dengan metode observasi dan kuesioner.
4) Dapat
dilakukan bersama sambil mengadakan observasi.
5) Dalam
riset sosial dapat dipakai sebagai metode pelengkap.
Kelemahan
1) Tidak
cukup efisien, memboroskan waktu, tenaga, dan biaya.
2) Tergantung
kemampuan, kesediaan interviewee sehingga informasi tidak bisa diperoleh secara
teliti.
3) Jalan
dan isi interview sangat mudah dipengaruhi oleh keadaan yang mungkin memberi
tekanan.
4) Untuk
masyarakat yang heterogen memerlukan interviewer yang cukup banyak atau waktu
lama.
5) Meminta
interviewer yang betul-betul menguasai bahasa interviewee dan teknik
komunikasi.[12]
2.
Angket
/ kuesioner
Kelebihan
dan kelemahan Angket :
Kelebihan
a. Tidak
memerlukan hadirnya peneliti.
b. Dapat
dibagikan secara serentak kepada reesponden.
c. Dapat
dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing menurut waktu senggang
reponden.
d. Dapat
dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
e. Dapat
dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang
benar-benar sama.[13]
Kelemahan
a) Besar
kemungkinan jawaban akan dipengaruhi oleh keinginan pribadi.
b) Ada
hal-hal yang dirasa tidak perlu ditanyakan, misalnya hal-hal yang memalukan.
c) Kesukaran
merumuskan keadaan diri sendiri kedalam bahasa tulis.
Ada kecenderungan untuk
mengkontruksi secara logik unsur yang dirasa kurang logis.[14]
3. Observasi
Kelebihan dan kelemahan
Observasi :
Kelebihan
a. Merupakan
alat langsung untuk menyelidiki bermacam gejala, banyak aspek tingkah laku
manusia yang hanya dapat diselidiki melalui observasi langsung.
b. Untuk
observer, teknik observasi ini lebih sedikit tuntutannya. Bagi orang yang sibuk
mungkin tidak keberatan untuk diamati tetapi mungkin keberatan untuk mengisi
jawaban/kuisioner.
c. Memungkinkan
pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.
Kelemahan
a) Observasi langsung tidak sesuai
untuk penelitian kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia. Apabila hal
ini dapat dilakukan mungkin akan membahayakan bila diamati.
b) Mengetahui
jika diselidiki, observee mungkin juga untuk suatu maksud tertentu dengan
sengaja menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya.
c) Timbulnya
suatu kejadian tidak selalu bersamaan waktu pada saat observer berada di
tempat. Sudah ditunggu cukup lama tetapi kejadian tidak kunjung muncul.
d) Tugas
observasi dapat terganggu pada waktu ada peristiwa yang tidak terduga, misalnya
cuaca.
e) Terbatasi
oleh lama waktu kejadian. Peristiwa dapat berlangsung bertahun-tahun atau
sangat pendek, secara setempat atau serempak di beberapa tempat. Ini menjadi
kesulitan bagi observer untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan.[15]
4. Dokumentasi
Kelebihan dan kekurangan Dokumentasi :
Kelebihan
a. Untuk
subyek manusia yang sulit dihubungi, dokumen yang ada akan mempermudah,
lebih-lebih apabila yang bersangkutan telah meninggal.
b. Statis,
tidak akan terpengaruh oleh faktor luar.
c. Dalam
hal peristiwa telah terjadi di masa lalu maka studi dokumen akan sangat
membantu dalam pengumpulan data.
d. Dokumen
peristiwa penting akan tersimpan disatu tempat sehingga sebagai bahan
penelitian akan dapat menekan biaya.
Kelemahan
a) Format
tidak baku, sesuai dengan keinginan penulis sehingga dapat mempersulit pengumpulan
data, pengelompokan data.
b) Tidak
lengkap, pola dasar memang tidak untuk bahan penelitian sehingga apa yang
ditulis mungkin tidak lengkap.
c) Tersedia
secara selektif, dokumen orang penting mungkin dapat diperoleh dan dapat
dibaca, untuk orang biasa dapat tidak ada dokumen sama sekali.
d) Bias,
dokumen dapat ditulis secara berlebihan kadang-kadang tanpa fakta sehingga
apabila dipakai sebagai acuan utama kurang mengena.[16]
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Teknik adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat
penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan
menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi.
2. Tehnik pengumpulan data yaitu :
a.
Wawancara
b.
Angket
c.
Observasi
d.
Dokumen
3. Kekurangan
dan kelebihan tehnik-tahnik tersebut yaitu :
Setiap tehnik dalam
pengumpulan data masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan ,salah satu
kelebihan dan kekurangannya adalah :
Kelebihan dan kekurangan Dokumentasi :
Kelebihan
a.
Untuk subyek
manusia yang sulit dihubungi, dokumen yang ada akan mempermudah, lebih-lebih
apabila yang bersangkutan telah meninggal.
b.
Statis, tidak
akan terpengaruh oleh faktor luar.
c.
Dalam hal
peristiwa telah terjadi di masa lalu maka studi dokumen akan sangat membantu
dalam pengumpulan data.
d.
Dokumen
peristiwa penting akan tersimpan disatu tempat sehingga sebagai bahan
penelitian akan dapat menekan biaya.
Kelemahan
a. Format
tidak baku, sesuai dengan keinginan penulis sehingga dapat mempersulit
pengumpulan data, pengelompokan data.
b. Tidak
lengkap, pola dasar memang tidak untuk bahan penelitian sehingga apa yang
ditulis mungkin tidak lengkap.
DAFTAR RUJUKAN
Supardi. (2005), Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis.Yogyakarta
: UII Press
Suharsini
Arikunto. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: Rineka Cipta
Narbuko Cholid, Abu Achmadi. (2010), Metodologi Penelitian.
jakarta : Bumi Aksara
Sukandarrumidi.
(2002), Metodologi Penelitian. Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press
Metode
dan tehnik pengumpulan data (http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2014/03/metode-dan-tehnik-pengumpulan-data.html diakses pada tanggal 10 Apr. 15 pukul 19.13)
Merlita
futriana,wawancara, (http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html diakses pada tanggal 20 april 2015 pukul 19.30)
Kuswanto ,
Observasi pengamatan langsung di lapangan, (http://klikbelajar.com/umum/observasi-pengamatan-langsung-di-lapangan/ di akses pada tanggal 20
Apr. 15 pukul 19.57)
Kaelsimto,
Kelebihan dan Kekurangan Media
Pengumpulan Data. (http://minniedepu.blogspot.com/2013/08/kekurangan-kelelebihan-dari-observasi.html , diakses pada 22 April 2015, pukul 6:35.)
[1]http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2014/03/metode-dan-tehnik-pengumpulan-data.html diakses pada
tanggal 10 Apr. 15 pukul 19.13
[2] Supardi. Metodologi
Penelitian Ekonomi Dan Bisnis.(Yogyakarta: UII Press, 2005) hlm 121
[3]Merlita futriana,wawancara,
(http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html) diakses pada tanggal 20 april 2015 pukul 19.30
[4] Suharsini
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :Rineka
Cipta, 2010) hlm 194
[5] Ibid, Metodologi Penelitian...., hlm
127 & 130
[6] Ibid , Prosedur
Penlitian..., hlm 195
[8] Ibid, Metodologi
Penelitian...., hlm 136-138
[9] Cholid Narbuko
Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (jakarta : Bumi Aksara. 2010)
hlm 73
[10] Kuswanto ,
Observasi pengamatan langsung di lapangan, (http://klikbelajar.com/umum/observasi-pengamatan-langsung-di-lapangan/ ) di akses
pada tanggal 20 Apr. 15 pukul 19.57
[11] Ibid, Prosedur Penelitian...., hlm
201-202
[12]
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian.
(Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2002), hal. 98-99.
[13]Kaelsimto, Kelebihan dan Kekurangan Media Pengumpulan
Data. (http://minniedepu.blogspot.com/2013/08/kekurangan-kelelebihan-dari-observasi.html ), diakses
pada 22 April 2015, pukul 6:35.
[14] Ibid ,
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian
..., hal. 88.
[15]Ibid, Sukandarrumidi,
Metodologi Penelitian, hal. 77-78.
[16]Ibid, Sukandarrumidi,
Metodologi Penelitian ...,hal.
101-102.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar