Selasa, 09 Juni 2015

Makalah Tentang Metodologi Penelitian Pendidikan



BAB I
PNDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Penelitian akan berhasil apabila peneliti mempunyai bekal ilmu yang merupaka dasar berfikir. Hasil penelitian akan bertambah baik apabila peneliti menguasai tentang ilmunya disamping pengalaman meneliti merupakan salah satu faktor penentu.
Semua orang dapat mencari data dalam suatu kegiatan penelitian, tetapi tidak semua orang mampu memilih data yang relevan dengan topik penelitian, melakukan pembahasan, menganalisis yang akhirnya mampu membuat kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis. Dari uraian tersebut apabila diambil maknanya seseorang peneliti harus profesional dan menghargai profesi. Seorang peneliti bukanlah penjual bahan bangunan, mampu menyediakan bahan bangunan segala macam jenis. Seorang peneliti adalah “seorang arsitek” yang mampu berkreasi dan menyusun bahan bangunan menjadi sebuah rumah yang nyaman untuk dihuni, pantas dan menarik untuk dilihat orang. Salah satu tahapan yang penting dalam penelitian adalah mencari data. Seorang peneliti harus tepat memilih dan mencari dimana sumber data berada. Oleh karenanya seorang peneliti harus mampu menentukan dengan cepat dan tepat dimana sumber data dapat diperoleh.
Dan dibawah ini kelompok kami akan membahas beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, kuesioner, interview, dan study dokumentasi.

1.2  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.2.1         Apa pengertian tehnik pengumpulan datadalam penelitian?
1.2.2         Apa saja macam-macam tehnik pengumpulan data dalam penelitian?
1.2.3        Apa kelebihan dan kekurangan tehnik pengumpulan data dalam penelitian ?

1.3  Tujuan
Dalam penulisan makalah ini sebagaimana masalah yang telah penulis rumuskan, penulis memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1.3.1   Untuk memaparkan pengertian tehnik pengumpulan data dalam penelitian.
1.3.2   Untuk memaparkan macam-macam tehnik pengumpulan data dalam penelitian.
1.3.3   Untuk memaparkan kelebihan dan kekurangan tehnik pengumpulan data dalam penelitian.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tehnik Pengumpulan Data Dalam Penelitian
Teknik adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh  peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat  penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif maupun kuantitatif (sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode  pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible, sehingga hasil  penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.

2.2 Macam-Macam Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian. Hal ini karena tujuan utama dari penelitian itu sendiri adalah untuk memperoleh data. Dengan demikian, maka tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar yang ditetapkan.[1]
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian yaitu :
1.    Tehnik wawancara
Tehnik wawancara ini merupakan metode pengumpulan data yang sering dipergunakan dalam penelitian. metode ini sangat sederhana dan lebih mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. Wawancara (interview) adalah tanya jawab atau pertemuan dengan seseorang untuk suatu pembicaraan. Tehnik wawancara dalam konteks ini berarti proses memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung (tanya jawab secara lisan) dengan responden penelitian, baik secara temu wicara atau menggunakan teknologi komunikasi (jarak jauh).
Secara garis besar ada dua macam tehnik wawancara :
a)      Wawancara tidak terstruktur (bebas)
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Jenis wawancara bebas ini, biasanya dipakai oleh peneliti “senior” yang sudah terbiasa melakukan kegiatan penelitian dan kemampuan wawancaranya sudah cukup memadai untuk mengumpulkan data penelitian yang dibutuhkan.
Conroh : Bagaimana menurut anda tentang kebocoran soal dan jawaban ujian nasioanal tahun ajaran 2015 ?
b)      Wawancara terstruktur (tertutup)
Wawancara tertutup digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lainyang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar.


Contoh : 1. Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadappelayanan pendidikan di kabupaten ini?
a.       Sangat bagus
b.      Bagus
c.       Tidak bagus
d.      Sangat tidak bagus[2]
Yang perlu diperhatikan saat menggunakan tehnik wawancara yaitu kita harus mengetahui langkah-langkah sbagai berikut :
1)      Persiapan
a.       Menentukan topik atau masalah
b.      Memahami masalah yang ditanyakan – wawancara yang baik tidak berangkat dengan kepala kosong.
c.       Menyiapkan pertanyaan.
d.      Menentukan narasumber.
e.       Membuat janji – menghubungi narasumber atau “mengintai” narasumber agar bisa ditemui.
2)      Pelaksanaan
a)      Datang tepat waktu jika ada kesepakatan dengan narasumber.
b)      Perhatikan penampilan sopan, rapi, atau sesuaikan dengan suasana.
c)      Kenalkan diri jika perlu tunjukkan ID/Press Card.
d)     Kemukakan maksud kedatangan sekadar “basa-basi” dan menciptakan keakraban.
e)      Awali dengan menanyakan biodata narasumber, terutama nama (nama lengkap dan nama panggilan jika ada). Bila perlu, minta narasumber menuliskan namanya  sendiri agar tidak terjadi kesalahan.
f)       Pertanyaan  tidak   bersifat   “interogatif “ atau terkesan memojokkan.
g)      Catat! Jangan terlalu mengandalkan recorder.
h)      Ajukan pertanyaan secara ringkas.
i)        Hindari pertanyaan “yes-no question” pertanyaan yang hanya butuh jawaban “ya” dan “tidak”.Gunakan “mengapa” (why), bukan “apakah” (do you/are you). Jawaban atas pertanyaan “Mengapa Anda mundur?” tentu akan lebih panjang ketimbang pertanyaan “Apakah Anda mundur?”.
j)        Hindari pertanyaan ganda! Satu pertanyaan buat satu masalah.
k)      Jadilah pendengar yang baik.Ingat, tugas wartawan menggali informasi, bukan “menggurui” narasumber, apalagi ingin “unjuk gigi” ingin terkesan lebih pintar atau lebih paham dari narasumber.
3)      Pasca-Wawancara
a.       Menyusun Rangkuman Hasil Wawancara
b.      Menjelaskan Hasil Wawancara tentang Tanggapan Narasumber.[3]

2.    Angket atau Kuesioner (Questionnaires)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesionr instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. [4]
Tehnik kuesioner ini memiliki sasaran yang sama dengan metode wawancara yaitu memperoleh data lapangan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden penelitian. Wawancara dilakukan secara lisan sedangkan tehnik kuesioner ini dilakukan secara tertulis. Lebih-lebih dalam uraian sebelumnya telah dinyatakan bahwa dalam metode wawancara terdapat jenis wawancara yang dilakukan secara terstruktur, artinya wawancara dengan membuat panduan bertanya yang sebenarnya adalah wawancara dengan mempersiapkan daftar pertanyaan (angket). Oleh karena itu kedua metode tersebut relatif sama dan yang membedakan cara mengajukan pertanyaan. Dalam praktek sering kdua metode tersebut dilakukan secara bersamaan dan sering disebut metode campuran yaitu metode wawancara dengan angket atau angket yang diwawancarakan.
Dalam penyusunan angket/ kuesioner baiknya kita para peneliti harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a)      Pertanyaan diarahkan pada perolhan data untuk menjawab dan memecahkan masalah penelitian serta menguji hipotesis penelitian.
b)      Kerangka angket
c)      Penggunaan kata dan kalimat yang sederhana dan fokus.
d)     Pertanyaan dan pernyataan tidak ambigu.[5]

Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangnya :
a.       Dipandang dari cara menjawab, maka ada :
1)      Kuesioner terbuka                   : memberi kesempatan pada rsponden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2)     Kuesioner tertutup                  : sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
b.      Dipandang dari jawaban yang diberikan ada :
1.      Kuesioner langsung                 : responden menjawab tentang dirinya sendiri.
2.      Kuesioner tidak langsung        : responden menjawab pertanyaan tentang orang lain.
c.       Dipandang dari bentukmya maka ada :
1)      Kuesioner pilihan ganda
2)      Kuesioner isian
3)      Check list
4)      Rating-scale[6]

Langkah-langkah dalam teknik kuesioner:
a)      Tetapkan informasi yang ingin diketahui
b)      Tentukan jenis kuesioner
c)      Tentuakn isi dari masing-masing pertanyaan
d)     Tentukan bentuk respon setiap pertanyaan
e)      Tentukan kata-kata yang digunakan untuk setiap pertanyaan
f)       Tentukan urutan pertanyaan
g)      Tentukan karakteristik fisik kuesioner
h)      Uji kembali langkah 1-7, lakukan perubahan jika perlu
i)        Lakukan uji awal atas kuesioner dan lakukan perubahan jika perlu.[7]

3.    Tehnik Observasi
Observasi adalah pengamatan, perhatian, atau pengawasan. Tehnik pengumpulan data dengan observasi artinya mengumpulkan data atau jaringan data dengan melakukan pengamatan terhadap subjek atau objek penelitian secara seksama (cermat dan teliti) dan sistematis. Melakukan observasi dalam pengumpulan data , bukanlah pekerjaan yang mudah. Unsur ketekunan, kesungguhan, dan kecermatan sangat diperlukan, agar data yang diperoleh dapat lebih mudah dipertanggungjawabkan kesahihannya.
Oleh karena itu dalam melakukan pengumpulan data dengan observasi harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
a)      Orang yang melakukan obsrvasi harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan diobservasi.
b)      Observer harus memahami tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian yang dilaksanakannya.
c)      Tentukan cara dan alat yang dipergunakan untuk mencatat data.
d)     Tentukan kategori pencatatan gejala yang diamati, dengan mmpergunakan skala tertentu atau sekedar mencatat frekuensi munculnya gejala tanpa klasifikasi tingkatannya.
e)      Observasi harus dilakukan secara cermat dan kritis.
f)       Pencatatan setiap gejala harus dilakukan secara terpisah.
g)        Pelajari dan latihlah cara-cara mencatat sebelum melakukan observasi (catatan anekdot, catatan berkala, daftar cek, skala nilai, peralatan mekanis).

Jenis-jenis Observasi
1)        Observasi partisipan
Observasi dimana observer atau peneliti mengikuti dan menjalankan pekerjaan seperti sudjek atau kelompok yang sedang diamati. Contohnya : ketika peneliti ingin meneliti tentang pola kehidupan masyarakat petani di desa terpencil, maka peneliti harus mengikuti pola kehidupan masyarakat tersebut secara langsung. Peneliti harus menjadi petani didaerah tersebut untuk beberapa waktu lamanya. Sehingga peneliti benar-benar melihat, merasakan, mendengar berbagai masalah yang dihadapi dan dialami para petani tersebut.
2)        Observasi non partisipan
Observasi ini kebalikan dari observasi partisipan, observasi non partisipan ini dimana peniliti hanya  meneliti tanpa menjadi seperti yang akan diteliti.
3)        Observasi sistematis
Obsrvase dengan melakukan perencanaan dan perumusan materi yang akan diamati sebagai pedoman pelaksanaan observasi. Obsrvasi ini sering disebut dengan observasi pedoman,pemimpin atau terstruktur.
4)        Observasi non sistematis
Dalam observasi ini peneliti tidak menggunakan pedoman scara ketat, obsrvasi yang lebih “bebas”.[8]
5)        Observasi Eksperimental
Observasi yang dilakukan dimana observer mengadakan pengendalian unsur-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat dikendalikan untuk menghindari atau mengurangi faktor-faktor yang secara tak diharapkan mempengaruhi situasi tersebut.

Alat-alat yang digunakan dalam Observasi yaitu :
a.       Anecdotal record
b.      Catatan berkala
c.       Check list
d.      Rating scale
e.       Mechaning devices[9]
Langkah-langah dalam tehnik Observasi :
a)      Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.
b)       Harus ditentukan secara pasti siapa saja yang akan diobservasi.
c)      Harus diketahui dengan jelas data-data apa yang diperlukan.
d)     Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data gar berjalan mudah dan lancar.
e)      Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi.[10]

4.    Tehnik Dokumentasi
Dokumentasi ,dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Metode dokumentasi ini dapat dilaksanakan dengan :
a)      Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang dicari datanya.
b)      Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda atau tally setiap pemunculan gejala yang dimaksud.
Dalam pengertian yang lebih luas ,dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbo-simbol. Metode dokumentasi ini dapat merupakan metode utama apabila peneliti melakukan pendekatan analisis isi (content analysis). Untuk penelitian dengan pendekatan lain pun metode dokumentasi juga mempunyai kedudukan penting. Jika peneliti memang cermat dan mencari bukti-bukti dari landasan hukum dan peraturan atau ketentuan, maka pnggunaan metode dokumentasi menjadi tidak terhindar.[11]

2.3              Kelebihan Dan Kekurangan Pada Tehnik Pengumpulan Data
1.      Wawancara
Kelebihan dan KelemahanWawancara :
Kelebihan
1)    Merupakan metode yang baik untuk menilai keadaan pribadi.
2)    Tidak dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkatan pendidikan subyek.
3)   Dapat dipergunakan sebagai kriterium ( alat verifikasi ) terhadap data yang diperoleh dengan metode observasi dan kuesioner.
4)    Dapat dilakukan bersama sambil mengadakan observasi.
5)    Dalam riset sosial dapat dipakai sebagai metode pelengkap.

Kelemahan
1)    Tidak cukup efisien, memboroskan waktu, tenaga, dan biaya.
2)   Tergantung kemampuan, kesediaan interviewee sehingga informasi tidak bisa diperoleh secara teliti.
3)   Jalan dan isi interview sangat mudah dipengaruhi oleh keadaan yang mungkin memberi tekanan.
4)   Untuk masyarakat yang heterogen memerlukan interviewer yang cukup banyak atau waktu lama.
5)   Meminta interviewer yang betul-betul menguasai bahasa interviewee dan teknik komunikasi.[12]

2.      Angket / kuesioner
Kelebihan dan kelemahan Angket :
Kelebihan
a.     Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b.    Dapat dibagikan secara serentak kepada reesponden.
c.    Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing menurut waktu senggang reponden.
d.   Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
e.    Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.[13]

Kelemahan
a)    Besar kemungkinan jawaban akan dipengaruhi oleh keinginan pribadi.
b)   Ada hal-hal yang dirasa tidak perlu ditanyakan, misalnya hal-hal yang memalukan.
c)    Kesukaran merumuskan keadaan diri sendiri kedalam bahasa tulis.
Ada kecenderungan untuk mengkontruksi secara logik unsur yang dirasa kurang logis.[14]


3.      Observasi
Kelebihan dan kelemahan Observasi :
Kelebihan
a.    Merupakan alat langsung untuk menyelidiki bermacam gejala, banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diselidiki melalui observasi langsung.
b.    Untuk observer, teknik observasi ini lebih sedikit tuntutannya. Bagi orang yang sibuk mungkin tidak keberatan untuk diamati tetapi mungkin keberatan untuk mengisi jawaban/kuisioner.
c.    Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.

Kelemahan
a)      Observasi langsung tidak sesuai untuk penelitian kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia. Apabila hal ini dapat dilakukan mungkin akan membahayakan bila diamati.
b)      Mengetahui jika diselidiki, observee mungkin juga untuk suatu maksud tertentu dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya.
c)      Timbulnya suatu kejadian tidak selalu bersamaan waktu pada saat observer berada di tempat. Sudah ditunggu cukup lama tetapi kejadian tidak kunjung muncul.
d)     Tugas observasi dapat terganggu pada waktu ada peristiwa yang tidak terduga, misalnya cuaca.
e)      Terbatasi oleh lama waktu kejadian. Peristiwa dapat berlangsung bertahun-tahun atau sangat pendek, secara setempat atau serempak di beberapa tempat. Ini menjadi kesulitan bagi observer untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan.[15]



4.      Dokumentasi
Kelebihan dan kekurangan Dokumentasi :
Kelebihan
a.       Untuk subyek manusia yang sulit dihubungi, dokumen yang ada akan mempermudah, lebih-lebih apabila yang bersangkutan telah meninggal.
b.      Statis, tidak akan terpengaruh oleh faktor luar.
c.       Dalam hal peristiwa telah terjadi di masa lalu maka studi dokumen akan sangat membantu dalam pengumpulan data.
d.      Dokumen peristiwa penting akan tersimpan disatu tempat sehingga sebagai bahan penelitian akan dapat menekan biaya.

Kelemahan
a)      Format tidak baku, sesuai dengan keinginan penulis sehingga dapat mempersulit pengumpulan data, pengelompokan data.
b)      Tidak lengkap, pola dasar memang tidak untuk bahan penelitian sehingga apa yang ditulis mungkin tidak lengkap.
c)      Tersedia secara selektif, dokumen orang penting mungkin dapat diperoleh dan dapat dibaca, untuk orang biasa dapat tidak ada dokumen sama sekali.
d)     Bias, dokumen dapat ditulis secara berlebihan kadang-kadang tanpa fakta sehingga apabila dipakai sebagai acuan utama kurang mengena.[16]









BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan

1.      Teknik adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh  peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat  penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi.
2.      Tehnik pengumpulan data yaitu :
a.       Wawancara
b.      Angket
c.       Observasi
d.      Dokumen
3.      Kekurangan dan kelebihan tehnik-tahnik tersebut yaitu :
Setiap tehnik dalam pengumpulan data masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan ,salah satu kelebihan dan kekurangannya adalah :
Kelebihan dan kekurangan Dokumentasi :
Kelebihan
a.                  Untuk subyek manusia yang sulit dihubungi, dokumen yang ada akan mempermudah, lebih-lebih apabila yang bersangkutan telah meninggal.
b.                   Statis, tidak akan terpengaruh oleh faktor luar.
c.                  Dalam hal peristiwa telah terjadi di masa lalu maka studi dokumen akan sangat membantu dalam pengumpulan data.
d.                 Dokumen peristiwa penting akan tersimpan disatu tempat sehingga sebagai bahan penelitian akan dapat menekan biaya.
Kelemahan
a.       Format tidak baku, sesuai dengan keinginan penulis sehingga dapat mempersulit pengumpulan data, pengelompokan data.
b.      Tidak lengkap, pola dasar memang tidak untuk bahan penelitian sehingga apa yang ditulis mungkin tidak lengkap.
DAFTAR RUJUKAN

Supardi. (2005), Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis.Yogyakarta : UII Press
Suharsini Arikunto. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Narbuko Cholid, Abu Achmadi. (2010), Metodologi Penelitian. jakarta : Bumi Aksara

Sukandarrumidi. (2002), Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Metode dan tehnik pengumpulan data (http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2014/03/metode-dan-tehnik-pengumpulan-data.html diakses pada tanggal 10 Apr. 15 pukul 19.13)

Merlita futriana,wawancara, (http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html diakses pada tanggal 20 april 2015 pukul 19.30)
Kuswanto , Observasi pengamatan langsung di lapangan, (http://klikbelajar.com/umum/observasi-pengamatan-langsung-di-lapangan/  di akses pada tanggal 20 Apr. 15 pukul 19.57)
Kaelsimto, Kelebihan dan Kekurangan Media Pengumpulan Data. (http://minniedepu.blogspot.com/2013/08/kekurangan-kelelebihan-dari-observasi.html , diakses pada 22 April 2015, pukul 6:35.)






[2] Supardi. Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis.(Yogyakarta: UII Press, 2005) hlm 121
[3]Merlita futriana,wawancara, (http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html) diakses pada tanggal 20 april 2015 pukul 19.30
[4] Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :Rineka Cipta, 2010)  hlm 194
[5]  Ibid, Metodologi Penelitian...., hlm 127 &  130
[6] Ibid , Prosedur Penlitian..., hlm 195
[7]
[8] Ibid, Metodologi Penelitian....,  hlm 136-138
[9] Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (jakarta : Bumi Aksara. 2010) hlm 73
[10] Kuswanto , Observasi pengamatan langsung di lapangan, (http://klikbelajar.com/umum/observasi-pengamatan-langsung-di-lapangan/ ) di akses pada tanggal 20 Apr. 15 pukul 19.57
[11]  Ibid, Prosedur Penelitian...., hlm 201-202
[12] Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian. (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2002), hal. 98-99.
[13]Kaelsimto, Kelebihan dan Kekurangan Media Pengumpulan Data. (http://minniedepu.blogspot.com/2013/08/kekurangan-kelelebihan-dari-observasi.html ), diakses pada 22 April 2015, pukul 6:35.
[14] Ibid , Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian ..., hal. 88.
[15]Ibid, Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, hal. 77-78.
[16]Ibid, Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian ...,hal. 101-102.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar